Find Us On Social Media :

Gedung-gedung Rata dengan Tanah, Tim Medis dan Dokter Kisahkan Situasi Mencekam Saat Evakuasi Korban Ledakan Beirut: Darah Dimana-mana, Banyak Anak Buta

Detik-detik ledakan maha dahsyat di Beirut, Lebanon.

"Saya berusia 58 tahun. Saya telah hidup selama perang saudara dan merawat pasien selama perang pada 2006."

"Saya belum pernah melihat yang seperti ini," ujar Alami.

"Kami tidak pernah memiliki bom yang menyebabkan kerusakan dalam radius yang luas."

Baca Juga: Ingat Mantan Penyanyi Cilik Tegar Septian? Kini Bakal Jadi Ayah Usai Nikahi Sarah Seikha Bulan Maret Lalu, Sang Istri Ternyata Sudah Hamil 5 Bulan

Dia menambahkan, "Kami menangani krisis dengan baik mengingat kami tak pernah menghadapi hal seperti ini sejak perang pada tahun 2006 (dengan Israel)."

"Kami kini menangani banyak korban dalam waktu dekat dan sangat singkat."

Ledakan itu adalah 'pukulan telak' bagi sistem kesehatan Lebanon yang telah terpuruk selama berbulan-bulan akibat reruntuhan ekonomi, kekurangan listrik dan gelombang kedua infeksi virus corona.

Baca Juga: Nekat Jalani Lockdown Paling Ketat di Dunia, Filipina Rasakan Kepahitan Terjun ke Lubang Resesi, Dihempas Krisis, Pemerintahnya Yakin Ogah Buru-buru Buka Keran Perekonomian Negara

Baru pada 30 Juli kemarin Kementerian Kesehatan Lebanon memperingatkan bahaya wabah infeksi virus corona dan menerapkan lockdown 2 pekan.

Namun, pada Selasa sore kemarin, rumah sakit Beirut menjadi 'neraka' dalam waktu singkat akibat ledakan dahsyat.