Siap-siap Sangi China, Negara-negara Asia Pasifik Berlomba Buat Senjata, Ini Andalan Indonesia, 4 Tahun ke Depan Akan Diproduksi Massal

Minggu, 09 Agustus 2020 | 12:42
China Military

Konflik Laut China Selatan Bakal makin panas

Gridhot.ID - China makin di atas langit semenjak awal tahun.

Pasalnya angkatan militer miliknya justru makin siaga sepanjang waktu meski terdampak wabah corona.

Nampak sebagai 'ancaman', negara-negara Asia pasifik mulai menunjukkan taringnya.

Baca Juga: Terobsesi Fetish Sejak Dini, Gilang Bungkus Disebut Harus Segera Ditangani Terkait 3 Hal Ini, Pakar Psikologi Forensik: Bantu Menemukan Traumanya

Sebuah studi menyebutkan negara-negara di Asia-Pasifik sedang mengembangkan senjata batu nan canggih seperti drone dan rudal jelajah untuk mengimbangi agresivitas China.

"Meskipun proliferasi senjata canggih biasanya menjadi perhatian terkait eskalasi, rudal jelajah modern dan UAV [kendaraan udara tak berawak] saat ini dapat berfungsi sebagai senjata yang dapat digunakan negara-negara kecil untuk mencegah agresi dari negara-negara yang lebih besar," tulis Institute of Strategic Studies dalam kajiannya.

Namun, mereka juga memperingatkan bahwa penyebaran teknologi ini meningkatkan risiko untuk jatuh ke tangan teroris dan ekstremis.

Baca Juga: Sudah Habis Puluhan Juta Tapi Ditikung Menantu Jokowi, Sosok Kerabat Luhut Binsar Pandjaitan Ini Meradang: Pertanyaan Saya, Kenapa?

Perjanjian internasional seperti Missile Technology Control Regime (MTCR) dirancang untuk membatasi pengembangan rudal balistik di wilayah tersebut.

Tetapi kajian tersebut mengatakan negara berkembang, banyak di antaranya bukan penandatangan MTCR, dapat bekerja sama untuk mengembangkan kemampuan ini.

Menurut Zhao Tong, seorang peneliti di Carnegie-Tsinghua Center for Global, China adalah pemimpin dunia dalam teknologi rudal dan drone, dan meningkatnya permintaan untuk senjata-senjata ini sebagian merupakan tanggapan atas kekuatan Beijing yang meningkat dan lingkungan keamanan yang memburuk di daerah tersebut.

Baca Juga: Sudah Habis Puluhan Juta Tapi Ditikung Menantu Jokowi, Sosok Kerabat Luhut Binsar Pandjaitan Ini Meradang: Pertanyaan Saya, Kenapa?

“Negara-negara ini tidak mampu mengembangkan sistem pertahanan rudal. Jadi untuk menjaga semacam pencegahan strategis atau sebagai alat anti-akses, mereka cenderung mengembangkan beberapa senjata serangan asimetris dengan ambang teknologi yang lebih rendah, seperti rudal jelajah atau drone,” kata Zhao.

MTCR bertujuan untuk mengekang proliferasi dengan membatasi penjualan rudal jelajah internasional pada senjata dengan jangkauan 300 km (186 mil) atau kurang dan muatan di bawah 500 kg (1.100 lb) tetapi tidak menghentikan negara-negara mengembangkan senjata mereka sendiri dengan kapasitas yang lebih besar.

Tetapi Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan telah mengembangkan rudal yang melebihi batas ini.

Baca Juga: Optimis Indonesia Bisa Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi, Presiden Jokowi Tak Ingin Sampai Jatuh Resesi, Joko Widodo: Kita Tidak Boleh Berhenti pada Masalah Kesehatan

Sementara Indonesia, Malaysia, dan Vietnam juga ingin memiliki rudal mereka sendiri.

Haeseong III milik Korea Selatan memiliki jangkauan 1.500 km, dan awal tahun ini Taiwan menguji coba rudal jelajah Yun Feng yang memiliki jangkauan serupa.

Rudal Jepang saat ini memiliki jangkauan kurang dari 500 km tetapi sedang mengerjakan rudal anti-kapal hipersonik sebagai calon penangkal kapal induk generasi berikutnya yang sedang dibangun China.

Baca Juga: Cemburu Buta hingga Meradang, Wanita Ini Luapkan Emosinya Tak Tahan Lihat Sang Suami Manjakan Selingkuhan Sampai Bangunkan Tempat Tinggal, Sewa Ekskavator untuk Ratakan Rumah si Pelakor

Meskipun sebagian besar negara berkembang di kawasan ini masih perlu membeli UAV untuk keperluan militer, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Kamboja semuanya sudah mulai mengembangkan industri drone domestik mereka.

Beberapa sudah memulai penelitian dan pengembangan drone militer dalam negeri, misalnya Indonesia yang diperkirakan akan mulai memproduksi drone tempur Elang Hitam dalam empat tahun ke depan.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Termasuk Indonesia, negara-negara di Asia Pasifik berlomba membuat senjata canggih.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber kontan