Sebaliknya, warga dari satu kota pergi ke kota lain dan ingin kembali ke kotanya juga harus melakukan karantina 14 hari.
Hal itu dinilai efektif untuk mengendalikan penyebaran virus. Namun, menjadi sulit untuk diterapkan di wilayah Depok.
"Setiap orang yang masuk dari Jakarta dia bekerja setelah itu dia masuk lagi ke Depok dia harus 14 hari karantina, mana mau mereka. Pasti dia 14 hari ya diberhentiin dia oleh bosnya," ucap Tito.
"Karena memang karakternya Depok ini banyak orang tinggal di sini kerjanya di sana, itu balik lagi tiap hari, enggak mungkin," tuturnya.
Dengan kondisi demikian, menurut Tito, Depok harus punya langkah khusus dalam mengendalikan Covid-19, yakni proteksi terhadap individu.
Dilansir dari TribunJakarta.com, dalam kesempatan tersebut, Tito sempat ‘menyindir’ masker yang dikenakan Wali Kota Depok, Mohammad Idris, yang berjenis N95.
Ia menyebut, masker N95 yang jumlahnya terbatas dan dikenakan oleh orang nomor satu di Kota Depok ini, meskinya diperuntukan bagi tenaga medis.