GridHot.ID - Jaksa Penuntut Umum (JPU) kasus Novel Baswedan, Robertino Fedrik Adhar Syaripuddin, dikabarkan meninggal dunia pada Senin (17/8/2020) kemarin.
Ia dikabarkan meninggal dunia sekitar pukul 11.00 WIB setelah mendapat perawatan di rumah sakit.
Jaksa Fedrik Adhar diketahui meninggal pada usia 38 tahun.
Di media sosial beredar video yang merekam Jaksa Fedrik Adhar saat terbaring di rumah sakit.
Jaksa Fedrik Adhar tampak mengenakan alat bantu pernapasan atau ventilator.
Video tersebut diduga diambil sebelum jaksa yang menangani kasus Novel Baswedan itu meninggal dunia, pada Senin (17/8/2020).
Jaksa Fedrik Adhar diketahui sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro, Jakarta.
Dalam video yang beredar itu, Fedrik Adhar terlihat melambaikan tangan dan tersenyum.
Terdengar juga percakapan yang menjelaskan bahwa istri Fedrik Adhar berada di depan, entah ada di depan kamar perawatan atau di depan sang suami.
Lantas sebenarnya apa penyakit yang diderita oleh Fedrik Adhar?
Pria bernama asli Robertino Fedrik Adhar Syaripuddin, disebut meninggal dunia akibat penyakit komplikasi gula.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Hari Setiyono.
"Info sakitnya komplikasi penyakit gula," ujar Hari dalam keterangannya, Senin (17/8/2020).
Namun fakta lain diurai oleh Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.
Ia mengatakan, Fedrik Adhar tutup usia setelah terpapar Covid-19.
"Benar (meninggal karena Covid-19)," ujar Jaksa Agung ST Burhanuddin saat dikonfirmasi, Senin (17/8/2020) sore.
Fedrik yang juga menjabat sebagai Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Utara meninggal dunia sekitar pukul 11.00 WIB.
Baru Nikah Setahun Lalu
Ibunda jaksa Fedrik, Hj Darmawati menyaksikan prosesi pemakaman putra kesayangan hanya melalui video yang dikirim keluarganya dari TPU Tangerang Banten.
Ekspresi wajah sang ibunda sulit digambarkan saat menyaksikan putranya dimasukan keliang lahat.
Hj Darmawati hanya terdiam , tidak ada air mata, tidak ada suara , wanita yang sudah lanjut usia ini hanya diam, matanya tidak lepas dari layar HP yang dipegang oleh keponakannya.
Apalagi saat pemakaman tampak sangat sepi hanya dilakukan oleh petugas pemakaman berpakaian APD (Alat Pelindung Diri) sesuai protokoler covid-19.
Menurut ibunda Fedrik, sampai anaknya dimakamkan dia tidak mendapat informasi tentang penyakit anaknya.
"Hanya tahu dikabari Fedrik masuk Rumah Sakit Bintaro Pondok Indah Jakarta, dengan keluhan sakit lambung," kata ibunda Fedrik
Selama berada dikediaman rumah orang tua Fedrik tidak diperoleh informasi dari keluarga, saudara maupun jiran tetangga tentang apa riwayat penyakit jaksa Fedrik sebelum masuk rumah sakit.
Ibu empat anak ini juga mengaku tidak memiliki firasat buruk sebelum putra ketiganya ini menghadap sang khalik.
Ibunda Fedrik juga sudah lama tidak teleponan dengan Fedrik.
Waktu mendapat kabar Fedrik meninggal Hj Darmawati baru akan makan siang, namun telepon dari Vera (ayuk Fedrik) sangat mengagetkan sehingga Hj Darmawati terkejut luar biasa .
Kabar duka itu otomatis menghilangkan selera makan siangnya
Awalnya Hj Darmawati tidak percaya kalau Fedrik akan pergi meninggalkannya secepat itu.
Apalagi sipenelpon tidak sanggup mengatakan secara terus terang kalau Fedrik sudah tiada, beberapa detik kemudian telepon kembali berdering dan barunya Hj Darmawati mendapat kepastian bahwa Fedrik sudah dinyatakan meninggal dunia Senin (17/8/2020) pukul 11.00 di Rumah Sakit Bintaro Pondok Indah Jakarta.
Pertemuan terakhir dengan Fedrik saat perayaan Idul Adha tanggal 31 Juli 2020 lalu.
Waktu itu Fedrik mengajak serta isteri dan mertuanya pulang ke Baturaja.
Ada sekitar sepuluh hari Fedrik pulang ke Baturaja.
Fedrik menikahi seorang gadis Solo Jawa Tengah yang akrab disapa Ieda Fedrik baru
Pernikahan baru berjalan sekitar sat tahun dan belum mendapat momongan.
“Fedrik telat menikah, diusia 37 tahun baru menikahi gadis Solo,” kata Hj Darmawati dengan nada sedih.
Fedrik merupakan putra ketiga dari empat bersaudara dan menjadi satu-satunya anak lelaki setelah kakak laki-laki meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.
Kehilangan anak laki-laki pertama (kakak Fedrik) sudah cukup membuat Hj Darmawati sedih
Kemudian disusul oleh kematian suaminya bernama H Syarifudin disaat anak-anaknya masih membutuhkan figur seorang ayah.
Kini Hj Darmawati harus merelakan putra kesayangannya Fedrik seorang jaksa yang kariernya sedang moncer.
Diketahui, Fedrik merupakan JPU yang menuntut dua terdakwa pelaku penyiraman penyidik KPK Novel Baswedan.
Dalam tuntutannya saat itu, dua pelaku, yakni Rahmat Kadir Mahulette dan Rony Bugis, dituntut hukuman satu tahun penjara.
Sejumlah pihak pun menyesalkan tuntutan tersebut karena dianggap terlalu ringan.
Adapun, Fedrik mengawali karir sebagai jaksa dari Kejaksaan Negeri Palembang, Sumatera Selatan pada 2013 lalu.
(TribunJakarta.com/ Kompas.com/ TribunSumsel)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judulViral Video Jaksa Fedrik Adhar Pakai Ventilator Sebelum Meninggal, Terkuak Penyakit yang Dideritanya(*)