Kim Yo Jong telah mengambil peran yang lebih menonjol dalam struktur kepemimpinan Korea Utara menyusul kecurigaan atas kesehatan kakaknya pada Mei lalu.
Pada bulan Juni, dia bahkan memberi perintah untuk meledakkan kantor penghubung antara Korea Utara dan Korea Selatan akibat selebaran propaganda yang dikirim di perbatasan.
Dia juga dituduh mengorganisir kampanye kontra-selebaran sebagai balas dendam.
Ia juga sosok yang memerintahkan pemasangan pengeras suara untuk memutar pesan propaganda di sepanjang perbatasan.
Dia juga mengancam Korea Selatan dengan tindakan militer yang tidak ditentukan, sampai akhirnya ancaman itu ditarik oleh Kim Jong Un.
Pada saat itu, pengamat mengatakan ada kemungkinan bahwa Korea Utara sedang mencoba untuk meningkatkan profil kepemimpinan Kim Yo Jong, untuk jaga-jaga kalau nantinya ia harus menggantikan sang kakak bila kesehatannya menurun.
Lainnya menganggap bahwa pasangan adik kakak itu tengah mengembangkan dinamika 'polisi baik, polisi jahat', yang berpotensi memberikan keunggulan bagi mereka dalam negosiasi dengan kekuatan asing.
Setelah gagalnya pembicaraan soal nuklir dengan Donald Trump.(*)
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Diduga Sudah Kewalahan Urusi Negaranya, Kim Jong Un Angkat Kim Yo Jong Jadi Pimpinan Tertinggi Kedua di Korea Utara"