Gridhot.ID - Adik perempuan Kim Jong Un yang dikenal tak kalah kejam dari kakaknya mulai dapat jabatan negara.
Sang kakak telah mempromosikannya sebagai pimpinan tertinggi kedua di Korea Utara.
Dilansir dari Daily Mail, hal itu dibongkar oleh agen mata-mata Korea Selatan.
Dengan status yang disandang tersebut, Kim Yo Jong diberi tanggung jawab atas kebijakan Korea Utara terhadap AS dan Korea Selatan.
Dengan demikian, ia dapat dikatakan telah menjadi wakil secara de facto, kata kepala mata-mata.
Kim Jong Un memang masih mempertahankan 'otoritas absolut' atas Korea Utara.
Tetapi ia telah mendelegasikan beberapa tanggung jawab untuk membantunya menangani 'tekanan' dalam pemerintahan, katanya.
Laporan itu muncul beberapa bulan setelah sang Diktaktor Korea Utara itu menghilang dari publik selama 21 hari.
Hal itu kemudian menimbulkan desas-desus bahwa pria 36 tahun itu sedang sakit parah.
Ha Tae Kyung, anggota Komite Intelijen Korea Selatan, mengatakan kepala mata-mata mengungkapkan pengalihan kekuasaan itu dalam pengarahan, Kamis (20/8/2020).
"Kim Jong Un masih mempertahankan otoriatas absolutnya.
Baca Juga: Bawa Kabur Anak Tetangga, Wawan Perdaya Gadis 14 tahun dengan Modus Ini, Polisi: Korban Percaya!
"Tetapi beberapa di antaranya telah dierahkan sedikit demi sedikit," katanya, menurut Chosun Ilbo.
Kendati demikian, dengan menjadikan Kim Yo Jong sebagai wakil, bukan berarti ia akan menjadi penerus Kim Jong Un nantinya, tambah surat kabar itu.
Selain Kim Yo Jong, bawahan lainnya juga diberi tanggung jawab tambahan, kata Korea Selatan.
Kim Jong Un diperkirakan memiliki tiga anak dari istrinya, Ri Sol Ju, yang tidak pernah terlihat di muka umum.
Mereka diperkirakan berusia sepuluh, tujuh, dan tiga tahun.
Kim Yo Jong telah mengambil peran yang lebih menonjol dalam struktur kepemimpinan Korea Utara menyusul kecurigaan atas kesehatan kakaknya pada Mei lalu.
Pada bulan Juni, dia bahkan memberi perintah untuk meledakkan kantor penghubung antara Korea Utara dan Korea Selatan akibat selebaran propaganda yang dikirim di perbatasan.
Dia juga dituduh mengorganisir kampanye kontra-selebaran sebagai balas dendam.
Ia juga sosok yang memerintahkan pemasangan pengeras suara untuk memutar pesan propaganda di sepanjang perbatasan.
Dia juga mengancam Korea Selatan dengan tindakan militer yang tidak ditentukan, sampai akhirnya ancaman itu ditarik oleh Kim Jong Un.
Pada saat itu, pengamat mengatakan ada kemungkinan bahwa Korea Utara sedang mencoba untuk meningkatkan profil kepemimpinan Kim Yo Jong, untuk jaga-jaga kalau nantinya ia harus menggantikan sang kakak bila kesehatannya menurun.
Lainnya menganggap bahwa pasangan adik kakak itu tengah mengembangkan dinamika 'polisi baik, polisi jahat', yang berpotensi memberikan keunggulan bagi mereka dalam negosiasi dengan kekuatan asing.
Setelah gagalnya pembicaraan soal nuklir dengan Donald Trump.(*)
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Diduga Sudah Kewalahan Urusi Negaranya, Kim Jong Un Angkat Kim Yo Jong Jadi Pimpinan Tertinggi Kedua di Korea Utara"