Find Us On Social Media :

Coba-coba Herd Immunity, Swedia Dinilai Naif Tangani Corona, Ahli Epidemiologi: Kekebalan Massal Tak Akan Pernah Terjadi

Terapkan herd immunity hadapi Covid-19, Swedia masih jauh dari target jumlah penduduk yang kebal virus.

Gridhot.ID - Swedia masih sangat longgar dalam menanggulangi virus Corona dan tidak terapkan lockdown.

Negara dengan penduduk sekitar 10 juta jiwa tersebut hanya harapkan herd immunity.

Dr Tegnell sejak Maret lalu telah menanyakan kemungkinan kematian yang lebih tinggi di kalangan warga lanjut usia dapat diterima demi mempercepat tercapainya kekebalan kawanan.

Baca Juga: Belum Puas Perkosa hingga Korbannya Lahirkan Anak, Duda Ini Nekat Bawa si Gadis 14 Tahun Kabur untuk Layani Nafsunya, Pindah-pindah Persembunyian untuk Kelabuhi Polisi

Persentase kematian terkait COVID-19 di Swedia, yaitu 5.700 jiwa, termasuk yang paling buruk di dunia.

Namun tetap lebih rendah dibandingkan beberapa negara Eropa yang menerapkan pembatasan ketat seperti Italia, Inggris dan Spanyol.

Pihak berwenang mengakui Swedia gagal dalam mempersiapkan diri di sektor panti jompo yang ribuan penghuninya menjadi korban.

Baca Juga: Lagi, Turki Rubah Museum Bekas Gereja Juru Selamat di Chora Jadi Masjid, Yunani Angkat Bicara, Singgung Provokasi Beragama

Pendekatan yang diterapkan Swedia sangat berbeda dengan negara-negara Skandinavia lain seperti Norwegia, Denmark dan Finlandia.

Pemerintah Swedia sebenarnya memberlakukan pembatasan, misalnya pertemuan massal tetap dilarang, ada anjuran untuk tidak melakukan perjalanan yang tak penting.

Warga juga diminta bekerja dari rumah serta mengisolasi diri jika merasa tidak sehat.

"Kami tidak menerapkan pembatasan ketat, namun jelas hal ini cukup berhasil," ujar Profesor Joakim Dillner, epidemiolog dari Karolinska Institute.

Bahkan disebut pendekatan Swedia termasuk sangat naif.

Baca Juga: 4 Tahun Bercerai, Syahrul Gunawan Mendadak Unggah Soal Mempelai Wanita: Mantannya Mah, Musam-mesem!

"Mereka memiliki tingkat kematian yang 10 kali lipat dari satu juta penduduk dibanding negara-negara sekitarnya," katanya.

Dia menjelaskan, tidak banyak ditemukan antibodi pada orang tanpa gejala, yang berarti mereka cenderung tidak kebal terhadap Covid-19.

"Mereka harus pikirkan kembali apakah cara ini benar-benar tepat?" ujar Prof. Goldsmith.

Baca Juga: Lebih Legend dari Girls Squad Milik Nia Ramadhani, Ussy Sulistiawaty Pamer Geng Sosialita Beranggotakan Mayangsari, Istri Andhika Pratama: Nggak Pernah Ada yang Nyepelein

"Terutama karena belum terjadi ada kekebalan massal, yang menurut saya, tidak akan pernah terjadi," jelasnya.

Namun Prof. Dillner menyatakan sebenarnya sudah terjadi penyebaran signifikan di beberapa wilayah Stockholm.

Penelitiannya menunjukkan sekitar 8 hingga 31 persen tenaga kesehatan di Stockholm telah memiliki antibodi.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Herd Immunity di Swedia Gagal? Begini Penjelasannya..."