Find Us On Social Media :

Mati Tragis di Tangan Kekasih yang Menghamilinya, Siswi SMP Ini Ditenggelamkan Hidup-hidup di Sungai, Sang Pacar Ingin Lari dari Tanggungjawab

Penemuan jasad DA yang tenggelamkan oleh kekasihnya di sebuah kanal di Desa Rejo Agung, Kecamatan Tegineneng, Pesawaran, Lampung

Laporan Wartawan

gadis remaja ( Masih SMP) hamil 6 bulan di tenggelam Kan hidup" dgn tangan terikat ke Sungai hjngga tewas oleh pacar yg...

Posted by
Yuni Rusmini on Wednesday, August 26, 2020

 

Pembunuhan itu terjadi setelah pelaku mengajak korban pergi dari rumah menuju lokasi dan melancarkan aksinya.

Dilansir dari Kompas.com, kedua pelaku sempat membujuk korban agar mau mau tangannya diikat dengan alasan pengobatan mistis.

Baca Juga: Mengenaskan, Pamit Beli Sarapan, Bocah Kelas 2 SMP di Deli Serdang Ditemukan Tewas dalam Karung dengan Wajah Hancur, Begini Kata Polisi

"Alasannya pengobatan dukun, sehingga korban tidak menolak diikat tangannya," kata Aris.

Setelah kedua tangan korban diikat, kedua pelaku melempar korban ke tengah kanal dan ditenggelamkan hidup-hidup.

Jasa DA ditemukan mengambang pada Jumat (21/8/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.

Saat diperiksa, ternyata korban dalam keadaan hamil enam bulan.

Baca Juga: Heboh Sekeluarga di Sukoharjo Jadi Korban Pembunuhan, Kades Duwet Ungkap Sosok Ini Jadi Saksi Penting, Terkuak Motif Pelaku Bunuh Suranto dan Keluarganya

Kata Aris, Aris menambahkan, diduga pembunuhan itu telah direncanakan sebelumnya oleh kedua pelaku.

"Dari modusnya diduga sudah direncanakan," ungkapnya.

Mengutip Tribunnewsbogor.com, berdasarkan keterangan polisi, tersangka WAH (18) dan rekannya CH (18) memiliki peran yang sama saat melakukan aksi pembunuhan keji itu.

Baca Juga: Mati Tragis dengan 17 Tusukan di Sekujur Tubuhnya, Wartawan Mamuju, Demas Laira Sempat Tulis Hal Ini Soal Pemerintah Dearah, PWI Desak Polisi

"Perannya (kedua pelaku) bersama setelah diikat dengan alasan pengobatan dukun, kemudian bersama-sama mengangkat dan melempar korban (ke sungai)," kata Aris mewakili Kapolres Pesawaran AKBP Vero Aria Radmantyo. (*)