Find Us On Social Media :

Belakangan Gembar-gembor Soal Vaksin Covid-19, Kini WHO Nampak Tak Lagi Miliki Ambisi Ciptakan Obat Massal Corona, Ternyata Ini Penyebabnya

Ilustrasi pemberian vaksin

Melansir Reuters, WHO telah mendaftarkan sembilan kandidat vaksin Covid-19 dan menetapkan rencana untuk mendapatkan dan mengirimkan 2 miliar dosis pada akhir 2021 ke seluruh negara yang mendaftar.

Tapi badan kesehatan internasional ini telah berjuang untuk mendorong negara-negara kaya ikut serta secara penuh dalam program ini.

Pekan lalu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengkritik negara-negara penimbun vaksin, dengan memperingatkan bahwa strategi tersebut akan memperburuk pandemi.

Baca Juga: Diyakini Lutfi Agizal Mampu Merusak Moral Generasi Penerus, Kata 'Anjay' Disebut Bisa Jadi Bentuk Kekerasan oleh Komnas PA, Begini Penjelasannya

Dalam imbauan terakhir untuk mendapatkan dukungan sebelum tenggat waktu Senin, dia menulis surat kepada anggota WHO dan mendesak partisipasi mereka.

Seorang juru bicara mengatakan kepada Reuters, Komisi Uni Eropa "berkomitmen penuh" untuk keberhasilan COVAX.

Saat ini, Uni Eropa telah mengadakan pembicaraan paralel dengan produsen vaksin untuk pasokan di blok tersebut.

Baca Juga: Maksud Hati Mau Kritik Pemerintah, Rocky Gerung Tak Berkutik Gara-gara Kalah Telak Dilabrak Staf Menkominfo: Minimal Saya Profesor Beneran, Anda Kan Belum Tentu

Inggris mengatakan, pihaknya mendukung COVAX untuk memastikan akses yang sama ke vaksin, termasuk pendanaan, sambil melakukan kesepakatan pasokan bilateral sendiri.

Gedung Putih tidak segera mengomentari situasi tersebut. Amerika Serikat tidak berpartisipasi dalam peluncuran program pada bulan April atau acara penggalangan dana pada bulan Mei.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "WHO tak lagi ambisius soal program 'vaksin Covid-19 untuk semua', ini sebabnya"