Find Us On Social Media :

Waspada! Anggota Dewan dan Bupati Karanganyar Sudah Jadi Korbannya, Pembajakan WhatsApp Merajalela di Solo, Ini Modusnya

Whatsapp

GridHot.ID - Peretas biasanya selalu mencari celah keamanan suatu sistem.

Bahkan, layanan perpesanan besar seperti WhatsApp pun bukannya tidak mungkin menjadi sasaran serangan peretas.

Terlebih jika penggunanya tak berhati-hati, peretas bisa dengan mudah mengetahui isi percakapan kita dengan orang lain.

Baca Juga: Luka Parah Tergolek Lemah di RS, Putra Aji Pelajar Peretas Situs NASA Kritis Usai Dikeroyok Orang Tak Dikenal, Keluarga: Kena Bacokan Sampai Tengkoraknya Retak

Kasus peretasan akun Whatsapp tidak hanya meneror anggota DPRD Kota Solo, Siti Muskilah.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono turut menjadi korban peretasan tersebut.

Hal tersebut diketahui dari unggahan yang diunggah Juliyatmono di akun Facebook pribadinya.

Baca Juga: Ingat Putra Aji Adhari? Dulu Bikin Heboh Karena Kecerdasannya, Bocah ABG Peretas Situs NASA Asal Tangerang Kini Dalam Kondisi Memprihatinkan, Dikeroyok Orang Tak Kenal Hingga Dirujuk ke Rumah Sakit Khusus Otak, Begini Pengakuan Ayahnya?

Dalam unggahan tersebut, Juliyatmono menuliskan sebagai berikut :

'Diberitahukan pada semua masyarakat Kabupaten Karanganyar. Bilamana ada yang mengatasnamakan nomor hp saya 081 226 89 329. Diharap tidak usah dihiraukan. Karena hp pribadi saya sedang dibajak orang tidak dikenal terimakasih. Salam Juliyatmono.'

Juliyatmono mengungkapkan peretasan akun Whatsapp-nya baru diketahuinya, Selasa (1/9/2020).

"Baru saja, waspada penipuan gaya baru," kata Juliyatmono kepada TribunSolo.com.

Nomor WhatsApp Juliyatmono sampai pukul 17.57 WIB masih belum bisa digunakannya.

Baca Juga: Secret Service, IRS Sampai FBI Bekerja Sama Hanya untuk Tangkap Bocah Bau Kencur yang Satu Ini, Usianya Baru 17 Tahun, Kejahatannya Buat Dirinya Terancam Hingga 20 Tahun Penjara

"Tolong kasih tahu semuanya, ini penipuan gaya baru," tegasnya.

Menurut dia, nomor hand phone-nya bisa digunakan untuk telepon seluler.

Namun, nomor tersebut tidak bisa digunakan untuk WhatsApp.

"Kalau telepon biasa bisa, tapi WhatsApp tidak bisa karena masih dibajak," jelas dia.

Baca Juga: Garang Luar Dalam, Korea Utara Tak Bisa Dipandang Sebelah Mata, Hacker Negara Kim Jong Un Mampu Garong Uang Rp 29 Triliun

Dia menjelaskan, modus penipuan menggunakan WhatsAppnya adalah meminta uang pada orang di kontaknya.

"Namanya dibajak ya disalahgunakan, minta duit," papar dia.

"Gak mungkin saya minta duit," tegas Juliyatmono.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Heboh Teror Hacker HP di Solo : Setelah Anggota Dewan, Kini Giliran Bupati Karanganyar Jadi Korban (*)