Find Us On Social Media :

Perjuangan Berat Soeharto Menuju ke Titik Tersukses di Hidupnya Memang Tak Instan, Ketiban Apes Saat Jadi Pegawai Bank, Sang Presiden Nyatanya Pernah Berniat Melamar Kerja Sebagai Juru Masak Hingga Jadi Pembersih Selokan Demi Cari Nafkah

Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto.

Tahun 1939, Soeharto menamatkan sekolah menengah pertamanya.

Menjelang ujian kelulusannya, gelombang protes bangsa Indonesia terhadap penjajahan pemerintah kolonial Belanda mulai kencang.

Tapi, Soeharto enggak peduli lantaran sedang berkonsentrasi penuh pada ujian kelulusannya.

Baca Juga: Melonjak hingga 171.000 Kasus, Indonesia Kembali Perketat Protokol Covid-19, Negara Tetangga Ini Justru Cabut Kebijakan Lockdown karena Tak Punya Satu Pun Kasus Kematian

Setelah tamat, Soeharto memutuskan kembali ke Wuryantoro, tempat buliknya.

Soeharto kembali ke sana karena bapaknya enggak mampu membiayainya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Makanya, Soeharto berniat minta tolong dicarikan pekerjaan oleh pakliknya. Dapat! Soeharto kerja sebagai juru tulis di sebuah bank desa.

Seragam kerjanya: blangkon, beskap, dan sarung.

Gara-gara seragam kerjanya inilah Soeharto ketiban apes! Ceritanya, sarung yang dipakenya tiap hari udah lusuh.

Terus, ia dipinjami oleh buliknya sarung kesayangannya. Eh, sarung sarung itu ternyata enggak sengaja nyangkut di jari-jari sepeda yang sedang ia tunggangi.

Baca Juga: Jangan Kegeeran Dulu, Tunjangan Pulsa Rp 400 Ribu untuk PNS Tak Bisa Dinikmati Semua Golongan, Begini Penjelasan Lengkapnya

Dus, peristiwa tadi mengakhiri kariernya sebagai juru tulis bank desa.