Find Us On Social Media :

Mandat Leluhurnya Dicolong Negara Tetangga, Jepang Gagal Laksanakan Gerakan 3A dan Asia Timur Raya, Tiongkok Ambil Taktik Hirohito hingga Mampu Menjelma Jadi 'Orang Kaya Baru'

Ilustrasi militer China.

Mereka membangun "industri ekonomi" dan melestarikan "kerajaan" mereka, menurut William Beasly dalam bukunya Japanese Imperialism, 1894 - 1945.

Dale Copeland juga jelaskan dalam Economic Interdependence and War jika pejabat elit Jepang memberi nasihat 'pilar kembar' untuk 'negara kaya, militer yang kuat' dan 'promosi produksi'.

Hal tersebut gunanya untuk mengejar ketertinggalan mereka dari Inggris, Perancis, dan Jerman.

Sehingga, Jepang mulai kembangkan tujuan nasional untuk mengindustrialisasi negara dan membangun ekonomi yang stabil.

Baca Juga: Lancarkan Serangan Brutal, Pimpinan KKB Egianus Kogoya Tembaki 8 Prajurit Hingga Tewas, Begini Kata Kabid Penum Puspen TNI

Doktrin Monroe Jepang

Masuk ke era abad 20, ide Doktrin Monroe Jepang mulai muncul.

Pada dasarnya ide tersebut dilaporkan oleh CIA menjelaskan bahwa Jepang mulai yakin jika Eropa dan AS mulai kurangi status semi-kolonial di negara Asia saat itu.

Mereka mengartikan jika semua pengaruh politik Barat harus difokuskan ke Asia Timur, dan "seluruh wilayah itu harus dikendalikan di bawah politik Jepang".

Baca Juga: KSAD Andika Perkasa Bakal Pecat Oknum Prajurit Penyerang Polsek Ciracas, Mantan Danpuspom Sebut Pecatan TNI Bisa Direkrut Teroris, Seperti Daeng Doro

Bahkan, slogan untuk Doktrin Monroe Jepang adalah "Asia untuk Asiatik".

Menerapkan Doktrin Monroe Jepang dalam Hubungan Luar Negeri, George Blakeslee menulis bahwa secara tersirat kebijakan ini tumbuhkan 'hak kepemimpinan Jepang di Timur Jauh'.