Find Us On Social Media :

Bosan Kerja Kantoran dan Pikirannya Mudah Kena 'Sumbu Pendek', Indonesia Lagi Marak Gerakan Radikalisme Wanita, Berani Maju Di 'Garis Perang' Atasnamakan Jihad

Ilustrasi maling bercadar, komplotan maling nekat gasak toko sembako di Cipondoh, Tangerang.

Panggilan Jihad

Dorongan bagi wanita untuk mulai jadi penyerang muncul di media sosial dan media propaganda ISIS seperti di Facebook.

Contohnya adalah laman pro-ISIS Indonesia di Facebook bernama Mujahidah (sebutan feminin untuk mujahid, pejuang Jihad) telah berubah dari wanita radikal melahirkan para pelaku teroris menjadi wanita pelaku teroris itu sendiri.

Sinyal ini meningkatkan penerimaan dan keberanian wanita mengambil peran sebagai militan garis depan.

Baca Juga: Pergoki Kafe Tebalik Kopi Buka Lagi Usai Kena Sanksi Anies Baswedan, Kasatpol PP DKI Langsung Murka: Kau Merendahkan Derajat Pemerintah!

Propaganda itu mempromosikan pesan kepada wanita radikal jika mereka adalah kunci sukses untuk suami dan umat Muslim karena mereka adalah agen masa depan dan kekuatan yang mengubah peran operasionalnya.

Hal ini juga dipaparkan dalam platform online di mana beberapa wanita radikal menyuarakan frustrasi karena hanya melakukan pekerjaan sampingan dan keinginan kuat untuk menanggung peran lebih penting di jaringan ISIS.

Hasrat ini tunjukkan jika wanita seharusnya "diperbolehkan untuk menumpahkan darah" sebagai peran penting mereka di ISIS.

Baca Juga: Bikin Geger Warga Muaro Jambi, Foto Bugil Istri Kades Beredar Luas di Media Sosial, Ternyata Berawal dari HP yang Hilang

Indonesia di bawah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sendiri sudah memperkuat peran wanita, yang selama ini bekerja hanya menjadi petugas administratif dan tidak terlibat dalam pemangku kebijakan.

Sedangkan di Malaysia, mereka sudah menunjuk kepala penanggulangan teroris dari golongan perempuan.

Intinya adalah jika wanita merasa peran mereka 'kurang' dan beralih menjadi radikal seperti ISIS yang menyediakan kekurangan yang diinginkan wanita, maka kita semua juga bahu-membahu untuk mulai memberi peran kepada wanita sebagai sosok yang penting dalam membangun negara kita, bukan justru merusaknya.(*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Marak Teroris Wanita yang Berani Maju Di 'Garis Perang' Mengatasnamakan Jihad: 'Bosan Dengan Kerjaan Administrasi, Pindah Ke Radikalisme'"