GridHot.ID - Entah apa yang ada di pikiran Yesi Indola Sari (37).
Wanita yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di RSUD Muaradua, Sumatera Selatan itumengadakan penggalangan dana lewat channel YouTubenya untuk membayar utang bank.
PNS golongan III D tersebut mengaku tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari pasca meminjam uang.
Di video yang kini viral, Yesi Indola Sari menyebutkan nomor telepon dan nomor rekening, ia berharap ada orang yang berbaik hati memberikannya uang.
Yesi Indola Sari menjelaskan akibat meninjam uang di bank, sisa gaji terakhir yang ia terima perbulannya hanya Rp 498.017.
Saat dikonfirmasi dihubungi via telepon, Yessi Indola Sari membenarkan yang ada pada video tersebut adalah dirinya.
Ia berasalan pinjaman ke bank karena untuk keperluan pindahan rumah dari Muaradua ke Kota Palembang.
"Bener itu video saya, yang ngunggah video itu bukan orang lain saya sendiri, saya pinjam ke bank karena untuk pindahan dari Kota Muaradua ke Palembang," ujarnya dikutip TribunJakarta.com dari TribunSumsel, pada Rabu (9/9/2020).
Wartawan TribunSumsel kemudian menelusuri kediaman wanita yang mengaku masih lajang itu di kota Palembang.
Yesi Indola Sari ternyata memiliki rumah di Perumahan Pelangi 1 Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan IB 1, Palembang.
Rumah tersebut bahkan sudah direnovasi menjadi sebuah kos-kosan.
Seorang buruh bangunan di kawasan perumahan itu, Yani (40) mengaku sempat bertemu beberapa kali dengan Yesi.
"Sekira bulan Februari 2020 lalu seingat saya terakhir datang," ucap Yani.
Bukan sekedar satu atau dua pintu saja, Yesi Indola Sari rupanya merenovasi rumahnya menjadi indekos sembilan pintu.
"Ia merenovasi rumah itu jadi kost-kostan sekira 9 pintu. Ia bahkan sempat tinggal beberapa hari di rumah itu," kata Yani.
Proses renovasi rumah itu pun sudah selesai dilakukan, bahkan sudah terdapat sejumlah perlengkapan kamar kost berupa kasur dan kipas angin.
"Saya tidak bekerja pada renovasi rumah itu, saya kerja di rumah lain. Tapi saya ingat sekali kalau dia datang terutama suaranya yang khas saat berbicara, melengking gitu," katanya
Yani mengaku sempat melihat video penggalanan dana yang dilakukan Yessi di dunia maya.
"Iya memang benar itu orangnya, tidak pakai baju PNS waktu ke sini, pakai baju biasa saja," jelasnya.
Pantauan Tribunsumsel.com, rumah Yesi Indola Sari yang di cat putih itu terlihat berbeda dibandingkan rumah lain di sekitarnya.
Mengingat rumah tersebut sudah mengalami proses renovasi.
Ketua RT Tak Kenal
Ketua RT 03 RW 03, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan IB 1, Palembang, Sutoro (62) mengaku tidak mengenal Yesi Indola Sari.
"Saya malah belum kenal, maklum saja ada hampir 1000 orang di wilayah RT ini," ucap Sutoro.
"Saya baru tahu orang yang viral itu, tinggal disini, nanti akan saya cek," imbuhnya singkat.
Sutoro menambahkan sudah menelpon beberapa warga yang tinggal di perumahan itu.
Mereka membenarnya Yesi Indola Sari melakukan renovasi terhadap rumahnya menjadi kost-kostan.
"Kalau warga di situ bilang itu rumahnya, dia juga yang merenovasi jadi kost kostan," kata Sutoro.
Perumahan itu memang baru, jadi ada warga yang belum melapor. rumahnya itu kondisinya kosong," tambahnya.
Diminta Berobat ke Psikiater
Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten OKU Selatan rekomendasikan cuti pada Yessi Indola Sari.
Kepala BKPSDM Kabupaten OKU Selatan Eva Nirwana, melalui Kasubid pengadaan dan Pemberhentian Pegawai Wahid akan berkoordinasi pada pihak keluarga untuk pemberian cuti keperluan berobat.
"Secara aturan dia harus diberikan cuti sakit untuk berobat," ucap Wahid.
"Akan tetapi ini harus diurus oleh keluarga kita akan berkoordinasi dengan keluarga karena disarankam berobat ke psikiater terlebih dahulu," tambahnya.
Pascaviralnya video tersebut, Wahid mengatakan Direktur RSUD Muaradua telah berkoordinasi dengan pihaknya dan inspektorat untuk meminta petunjuk terkait permasalah oknum pegawai tersebut yang dinilai telah layak diberikan izin cuti untuk berobat.
"Direktur sudah bersurat ke BKPSDM meminta arahan dan terlanjut tersebut bahkan sudah dibahas oleh inspektorat juga dia harus diberikan cuti oleh inspektorat,"tambah Wahid.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "PNS Ini Minta Sumbangan Demi Bayar Utang Rp 150 Juta ke Bank, Terkuak Ternyata Punya Kostan 9 Pintu"
(*)