Find Us On Social Media :

Geger Beras Diduga Plastik Sintesis dari Bantuan Pemerintah, Terlanjur Dikonsumsi Warga Cianjur, Nasinya Sangat Lembek dan Lengket Seperti Lem

Pihak kecamatan melakukan investigasi di E-Warong wilayah Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur

Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari

GridHot.ID - Warga Cianjur dibuat heboh dengan sebuah unggahan di media sosial.

Pasalnya, unggahan tersebut menyebut terdapat bantuan pangan non tunai berupa beras yang berisikan butiran bening plastik.

Beras berupa plastik tersebut diketahui karena adanya rasa curiga setelah dimasak dan teksturnya lembek dan lengket.

Melansir Tribun Jabar, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur Amad Mutawali, mengatakan pihaknya sudah mengetahui adanya kabar tersebut.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi 1,8 Juta Guru Honorer, Pemerintah Bakal Transfer Bantuan Rp 600 Ribu per Bulan, Skemanya Mirip Subsidi Gaji

"Saya sudah memerintahkan petugas untuk menelusuri kebenaran kabar tersebut, sampai saat ini saya belum menerima kabar dari lapangan," ujar Mutawali di Cianjur, Minggu (20/9/2020).

Mutawali mengatakan wilayah Desa Sukaratu sebagai penerima bantuan BPNT dari Kementerian Sosial.

Camat Bojongpicung, Ejen Zainal Mutaqin, mengatakan, pihaknya juga sedang berada di lapangan untuk menelusuri para penerima manfaat.

Baca Juga: Jangan Sembarangan, 1,7 Juta Pekerja Didepak dari Daftar Penerima Bantuan Subsidi Gaji, Direktur BPJS Ketenagakerjaan Ungkap Alasannya

Dilansir dari TribunJabar.id, warga Cianjur geger dengan adanya temuan beras berisikan butiran bening plastik sintetis dalam bantuan pangan non tunai (BPNT).

Kejadian tersebut terjadi di Kampung Margaluyu RT 02/07, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur.

Warga pun penasaran dan memeriksa kembali beras yang terdapat butiran plastik dalam karung. Warga menemukan tidak hanya satu atau dua butir, ada sekitar 20 butir dalam satu karung.

Butiran sintetis bening tersebut ditemukan dalam tiga karung beras dari bantuan pangan non tunai (BPNT). Ketua RT 02, Ali Mudin mengatakan, warga pertama kali mengetahui butiran sintetis tersebut ketika membersihkan beras.

"Kami menemukan butiran sintetis tersebut di tiga karung ukuran 15 kilogram pada hari Sabtu (19/9/2020). Di RT 02 ada dua orang dan di RT 03 ada satu orang, ditemukan warga saat akan membersihkan beras, ada salah satu warga yang sudah mengonsumsi juga," ujar Ali di lokasi.

Baca Juga: PMI Butuh Bantuan, Siapkan Program Penyemprotan Disinfektan Masif, Jusuf Kalla Minta Pengusaha Donasi Rp 200 Miliar

Ali mengatakan, ia mengkhawatirkan mengenai kesehatan warganya jika sampai mengonsumsi butiran bening sintetis tersebut.

"Dari penuturan warga, beras tersebut terlihat berbeda saat dibersihkan, bentuknya bulat seperti biji. Bahkan salah satu warga saya ada yang sudah makan berasnya," katanya.

Ia mengatakan, baru kali ini beras bantuan pemerintah tersebut terdapat butiran sintetis di wilayahnya. Ia pun meminta kepada pihak yang bersangkutan agar lebih teliti dan lebih berhati-hati.

Baca Juga: Pemerintah Jor-joran Kucurkan Dana di Tengah Pandemi, Tenaga Honorer Bakal Ikut Kecipratan Subsidi Upah, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Titin Kartini (56) warga yang menerima beras dengan butiran sintetis mengatakan, pertama kali mengetahui adanya butiran sintetis dari cucunya yang sedang makan.

"Cucu saya bilang ada bentuk seperti butiran berlian, pas dicek ternyata seperti plastik. Saya langsung bilang ke pak RT," katanya.

Ia pun mengkhawatirkan kondisi kesehatan cucunya yang sudah memakan beras berisikan butiran sintetis tersebut dan sudah melakukan pemeriksaan ke puskesmas setempat.

Mengutip Antara Kaltara, Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, minta Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur, mengusut hingga tuntas temuan biji platik yang tercampur dalam beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang ditemukan warga penerima manfaat di dua RT di Kecamatan Bojongpicung.

"Kami langsung perintahkan Dinsos untuk mencek langsung ke warga dan segera berkoordinasi dengan pihak terkait, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Supliernya sudah pasti akan kami panggil," katanya saat dihubungi Minggu (20/9/2020).

Baca Juga: Kabar Gembira, Tenaga Honorer Ternyata Juga Kebagian Subsidi Gaji, Segini Nominalnya

Sementara warga penerima manfaat program BPNT di Kampung Margaluyu, Desa Sukratu, Kecamatan Bojongpicung, merasa curiga dengan beras yang baru dibeli dari E-warong di wilayah tempat tinggalnya, setelah ditanak menjadi nasi, terkesan sangat lembek dan lengket tidak seperti nasi dari beras yang biasanya mereka dapatkan sebelumnya.

"Tekstur nasinya sangat lembek dan lengket seperti lem. Sehingga kami tidak berani mengkonsumsinya, setelah kami cek dalam karung beras yang kami dapat dari E-warong, ada puluhan butir biji plastik yang samar seperti beras," kata Ridwan warga penerima manfaat.

Tidak yakin dengan apa yang terdapat di dalam karung beras, dia dan beberapa orang penerima manfaat lainnya, mencoba membuka karung beras yang masih utuh dan menemukan puluhan biji plastik layaknya butiran beras di dalamnya. Dari setiap karung ditemukan lebih dari 20 butir biji plastik yang terkesan hampir sama dengan butiran beras.

Baca Juga: Kabar Gembira untuk Masyarakat Ekonomi Lemah, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Siap Suntikkan Dana Rp 15 Juta per Kepala Keluarga Untuk Renovasi Rumah Tak Layak Huni, Berikut Cara Daftar dan Kriterianya

Sehingga melaporkan hal tersebut ke ketua RT/RW setempat dan dilanjutkan ke aparat desa. Ketua RW 07 Kampung Margaluyu, Salim, mengatakan setelah mendapat laporan, pihaknya langsung menugaskan RT 02 dan 03 untuk melakukan pendataan berapa banyak warga penerima manfaat yang mengalami hal yang sama.

"Kami masih melakukan pendataan, sementara jumlah warga yang mendapat beras bercampur biji plastik lebih dari 100 orang. Kami sudah minta RT berkoordinasi dengan desa guna mencari tahu keberadaan biji plastik dalam beras bantuan pemerintah itu," katanya. (*)