Hal tersebut lantaran China menggunakan dasar penilaian Nine Dash Line yang tak sejalan dengan perjanjian internasional dalam bentuk UNCLOS.
Perjanjian tersebut adalah untuk mengatur batas wilayah laut negara-negara untuk tidak saling tumpang tindih dengan negara lain.
Melansir dari SCMP, Sabtu (19/9/2020), Filipina telah terpojok dan harus memilih salah satu negara untuk dibela.
Hal tersebut lantaran Filipina adalah negara strategis sebagai jalur alternatif dari Pasifik menuju Laut China Selatan.
Tak hanya Filipina, sejumlah negara ASEAN yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan juga akan menemukan masalah bila perang antara Tiongkok vs AS pecah.
"Dalam konflik Tiongkok-AS yang sebenarnya di kawasan itu, akan sangat sulit bagi kekuatan kawasan yang lebih kecil untuk mempertahankan netralitas atau tetap berada di luar konflik," kata Olli Pekka Suorsa, seorang peneliti program keamanan maritim di S. Rajaratnam Sekolah Studi Internasional (RSIS).