Pembelian satu skuadron tambahan jet Sukhoi canggih kini tampaknya tidak akan disetujui karena dikhawatirkan sanksi Amerika karena membeli jet dan rudal Rusia, hukuman yang dijatuhkan pada Moskow karena diduga ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2016.
Prabowo sudah mendekati Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner atas usulan pengadaan.
Jika penjualan berlanjut, diharapkan Typhoons akan ditingkatkan ke standar Tranche 3A, memberi mereka peran pertahanan udara dan serangan darat.
Indonesia akan menjadi negara Asia pertama yang mengoperasikan Typhoon.
Beberapa analis melihatnya sebagai akuisisi stop-gap sebelum Indonesia mengambil rencana pengiriman pesawat tempur KFX / IFX, yang telah dikembangkan bersama oleh Korean Aerospace Industries dan produsen pesawat PT Dirgantara Indonesia sejak 2010.
Penerbangan uji pertama dari pesawat tempur baru ini dijadwalkan pada tahun 2022, dengan produksi kemungkinan akan dimulai pada tahun 2026.
Indonesia mengharapkan untuk membeli 48 pesawat dengan perkiraan biaya per unit $ 50-60 juta atau setara Rp 890 miliar.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul: "Jaga-jaga dari Serangan China, 'Indonesia Akan Jadi Negara Asia Pertama yang Operasikan Typhoon,' Rencana Beli 48 Pesawat dengan Biaya Per Unit Rp 890 Miliar."
(*)