Find Us On Social Media :

Malunya Tak Bisa Ditutupi Lagi, Koar-koar Optimis Bakal Bisa Jadi Negara Maju, Timor Leste Justru Tersorot Media Internasional Soal Kasus Baku Hantam Anggota Parlemen Saat Rapat Paripurna

Bendera Timor Leste

 Koresponden kantor berita Lusa Antonio Sampaio memberikan komentar dalam bahasa Portugis, kata Howarth.

"Semua kekacauan, menurut komentar itu, datang dari mantan perdana menteri dan anggota partai CNRT," katanya.

"Rapat itu kacau, meja teratas dihancurkan, diduga oleh seorang anggota parlemen CNRT. Yang lainnya ditahan setelah mengayunkan kursi. "

Baca Juga: Ngambek-ngambekan dengan China Sampai Kehilangan Banyak Kerjasama, Amerika Serikat Cari Sekutu Baru Mlipir ke Jepang Sampai Mongolia, Aksi Donald Trump Bikin Susah Negara Sendiri

Dengan teriakan "ilegal" dan "penyerangan terhadap kekuasaan", para deputi (anggota parlemen) menggedor meja panjang di salah satu bidang meja yang biasanya diduduki 

Di ujung lain meja, Wakil Presiden Angelina Sarmento, dari PLP, berulang kali mencoba dengan mikrofon  untuk memulai rapat paripurna secara resmi.

Baca Juga: Kerja Sama dengan Bill Gates Foundation, WHO Bakal Luncurkan Alat Rapid Test Murah Seharga Rp 75.000 untuk Negara Miskin, Kukuh Produksi Meski Keakuratannya Mulai Dipertanyakan

Tetapi setiap setiap dia berbicara, di sisi lain anggota oposisi mulai menggedor meja, diiringi tepuk tangan dan hentakan riuh lainnya di sisi meja paripurna.

Tanpa mendengar orasi Angelina Sarmento, mayoritas bangku Fretilin, PLP dan KHUNTO malah mengacungkan kartu suara hijau.

Pemungutan suara "simbolis" mendukung pemecatan Presiden Parlemen Nasional, Aaron Noah Amaral, tetapi tanpa validitas di bawah proses parlementer.