Gridhot.ID- Tepat hampir sebulan Pemilu Presiden Amerika Serikat akan diadakan.
Namun,Donald Trump yang kembali maju untuk mencalonkan diri kemungkinan besar tidak dapat melanjutkan kampanyenya.
Hal ini setelah Presiden AS itu mengonfirmasi dirinya dan First Lady, Melania Trump, dinyatakan positif virus corona (Covid-19)pada Jumat (2/10/2020) pagi.
Bahkan karena mengalami gejala ringan, pada Jumat petang, Trump dipindahkan kePusat Medis Militer Walter Reed.
Dilaporkan Trump akan menjalani tugas dari rumah sakit selama beberapa hari ke depan.
Tentu saja fakta ini memiliki efek yang mendalam padabagaimana Trump akan dapat berinteraksi dengan pendukungnya di minggu-minggu terakhir kampanyenya.
Dilansir darialjazeera.com pada Sabtu (3/10/2020), Dr. Sean P. Conley, dokter presiden,meyakinkan publik bahwa Presiden dan Ibu Negara baik-baik saja hingga saat ini.
Tapi ingat, Trump kini berusia 74 tahun.
Oleh karenanya, bisa dibilang dia mengalamirisiko komplikasi serius yang lebih tinggi dari virus yang telah menginfeksi lebih dari tujuh juta orang di seluruhAS ini.
Trump mengatakan dia dan istrinya akan tetapmelakukan karantina dan akan terus menjalankan tugasnya tanpa gangguan.
Namun, jika Trumpmelakukan karantika selama dua minggu (periode standar dalam protokol kesehatan pandemi Covid-19), maka akan ada gangguan signifikan pada kampanyenya.
Beberapa acara Trump memang sudah dibatalkan.
Misalnya jadwal kampanye ke Florida dengan ribuan pendukungnya.
Yang jelas, kondisi Trump dipertanyakan. Apakah diaakan menghadiri debat presiden berikutnya pada 15 Oktober nanti?
Sebab ituakan terjadi pada 13 hari lagi.
Ada juga yang mempertanyakan, apa yang terjadi ketika seorang presiden tidak dapat memenuhi tugasnya?
Menurut Bagian 3 Amandemen ke-25,“Setiap kali Presiden AS menyampaikan bahwa dia tidak dapat menjalankan kekuasaan dan tugas dari jabatannya, maka dia akan menuliskan surat tertulis."
"Umumnya surat itu disampaikan kepadaSenat dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat."
"Lalu wewenang dan tugas tersebut akan dilaksanakan oleh Wakil Presiden sebagai Penjabat Presiden hingga sang presiden mengirimkanpernyataan tertulis yang bertentangan."
Jika Trump melakukannya, makaWakil Presiden AS Mike Pence akan menjabat sebagai penjabat 'presiden' sampai Trump mengirimkan "pernyataan tertulis yang bertentangan".
Untuk Wakil Presiden Pence sendiri, sudah dikonfirmasi bahwa dia dan istrinya dinyatakan negatif dari virus corona.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa saat kampanye atau menjalan tugas negara, rombongan Trump dan banyak orang di sekitarnya tidak rutin memakai masker wajah.
Dan buktinya ajudan TrumpHope Hicks yang ikutmelakukan perjalanan ke Ohio dengan Trump di atas Air Force One untuk debat presiden pertama pada Selasa lalu dinyatakan positif Covid-19.
Dari foto-foto, terlihat Hicks tidakmemakai masker selama debat.
Hicks dinyatakan positif pada Kamis lalu.
Setelahnya Trump mengatakan dia dan istrinya akan menjalani tes dan masuk ke karantina.
Pada Jumat, Trump dan istrinya pun dinyatakan positif.
Akibatnya, pasar saham anjlok lebih dari 400 poin.
Penanganan Trump atas pandemi Covid-19 di AS menjadi semakin berat dalam pertarungannya melawan Joe Biden.
Sebab, Joe Biden menghabiskan sebagian besar kampanyenya dari rumah dan online.
Kalaupun berkampanye dengan pendukungnya, Biden hanya akan mengumpulkan sedikit orang.
Dia juga secara teratur mengenakanmakser di depan umum, sesuatu yang diejek Trump pada debat Selasa malam.
"Saya tidak memakai topeng seperti dia," kata Trump tentang Biden.
“Setiap kali Anda melihatnya, dia selalu memakai masker."
"Dia bisa saja berbicara berjarak 200 kaki dari saya, dan dia muncul dengan topeng terbesar yang pernah saya lihat," ejek Trump.
Soal Biden sendiri, dia sudah mengonfirmasi bahwa dia dan istrinya juga negatif virus corona.
Bahkan Biden menyampaikan ucapan agar Trump dan First Lady cepat sembuh.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Kemarin Ejek Joe Biden Karena Pakai Masker, Kini Trump Dinyatakan Positif Covid-19 dan Terancam Tak Bisa Ikut Debat, Nasib Minggu-minggu Terakhir Kampanyenya Pun Tak Jelas"