Gridhot.ID - Tagar #JokowiKabur menjadi trending topic di Twitter sejak Kamis (8/10/2020) pagi.
Munculnya tagar tersebut tak terlepas dari Presiden Jokowi yang meninggalkan Istana Negara Jakarta.
Diketahui,Jokowi dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke wilayah Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Bey Machmudin mengatakan rencana Jokowi melakukan kunjungan kerja ke lahan food estate sudah direncanakan jauh-jauh hari.
Ia memastikan kunjunganJokowi tak ada kaitannya untuk menghindari aksi penolakan terhadap UU Cipta Kerja.
Massa dari kalangan buruh dan mahasiswa menggelar demo di Istana Negara Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Wakil Ketua Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) Jumisih menyayangkan kunjungan kerja Jokowidi saat buruh menggelar unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja.
Jumisih menuding Presiden Jokowi menghindar dari buruh.
"Presiden itu menghindar, enggak gentle ya. Harusnya hadapi kami dong yang ingin ketemu," ujar Jumisih kepada Kompas.com, Kamis (8/10/2020).
Jumisih mengatakan, di momen inilah semestinya Jokowi mendengar aspirasi masyarakat.
Menurut dia, kunjungan kerja ke daerah dapat ditunda karena tuntutan sejumlah elemen masyarakat yang mendesak.
"Katanya Presiden dari rakyat, katanya mau mendengarkan aspirasi rakyat, katanya jadi Presiden untuk rakyat, harusnya itu (menemui buruh) dilakukan," ujar Jumisih.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan seharusnya Jokowi menemui demonstran yang ingin menyampaikan aspirasi terkait UU Cipta Kerja.
"Mas @jokowi jangan kabur2 dong. Katanya pemberani, ketemu dong dengan pimpinan-pimpinan buruh dan mahasiswa," tulis Rizal melalui Twitter @RamliRizal, Kamis (8/10/2020).
Rizal juga sindir Jokowi yang sempat kabur ke Cengkareng pada 4 November lalu, karena khawatir demo Bela Alquran 4 November 2016 terulang.
"Jangan seperti 4/11, ditakuti-takuti, sehingga terpaksa kabur ke Cengkareng, ternyata ndak ada apa-apa. Jika berani memutuskan, berani dong hadapi buruh dan mahasiswa," lanjut Rizal.
Rizal kemudian membandingkan dengan beberapa periode pemerintahan sebelumnya yang juga sama-sama didemo masyarakat.
Misalnya pada periode Gus Dur. Ketika itu, pemerintah melalui para menteri menemui demonstran dan berdialog, meskipun berlangsung alot.
"Zaman Gus Dur di demo nyaris tiada henti. Gus Dur dan kawan-kawan cuek aja ‘EGP.’ Kalau ada contentnya, kita terima. Misalnya, demo belasan ribu pegawai Telkom dan Indosat, kita 50 pimpinannya untuk bertemu RR dan Kang Agum Gumelar. Dialog panas, tapi sebagian besar keluhan selesai di tempat," katanya.
Kemudian pada era SBY yang pada masa itu sejumlah kebijakan yang dibuat pemerintah juga sering didemo masyarakat.
Rizal berharap Jokowi jangan sampai diuber-uber demonstran seperti yang pernah terjadi pada SBY ketika masih menjadi Presiden.
"Zaman SBY juga sering didemo, bahkan sampai digeruduk mahasiswa ke Cikeas. SBY, kesel tapi senyum-senyum saja. Sehabis skandal Century, kemana saja SBY dan Budiono diuber mahasiswa, bahkan sampai Sulawesi dan Kalimantan. SBY jenderal demokratis. Jangan sampai uber-uberan lagi," ujarnya.
Sontak sindiran yang dilontarkan Rizal untuk Jokowi ini menuai banyak komentar dari berbagai elemen masyarakat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Buruh: Jangan Menghindar, Harusnya Presiden Menghadapi Kami," dan Kompas TV dengan judul: "Rizal Ramli Sesalkan Presiden Jokowi Tidak Temui Buruh dan Mahasiswa."
(*)