Find Us On Social Media :

Baru Koar-koar Siap Gulingkan PM Muhyiddin, Anwar Ibrahim Kena Tuduh Sodomi Hingga Diperiksa Polisi, Sang Politisi Negeri Jiran Singgung Soal Taktik Busuk

Anwar Ibrahim mengacungkan ibu jari ke arah para pendukungnya saat meninggalkan RS Cheras, Kuala Lumpur, Rabu (16/5/2018).

Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari

GridHot.ID - Tinggal menghitung langkah menuju kursi Perdana Menteri Malaysia, pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, tersandung kasus.

Diketahui bahwa pada Rabu (23/9/2020) mengatakan bahwa, dia telah mendapatkan dukungan mayoritas dari anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.

Namun, Anwar Ibrahim kini kembali menghadapi tuduhan kasus sodomi.

Baca Juga: Ruang Tamu Masuk Indonesia Tapi Dapur Masuk Malaysia, Inilah Penampakan Rumah Perbatasan yang Viral di Media Sosial, Warganet: Ke Luar Negeri Tanpa Modal

Melansir Serambinews.com, selain menyebut telah mendapatkan dukungan mayoritas dari anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru, Anwar Ibrahim juga disebut sedang beraudiensi dengan Raja Malaysia untuk mengangkatnya secara resmi sebagai perdana menteri baru.

Anwar cuma membutuhkan persetujuan raja untuk menggantikan posisi Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri saat ini.

Mengutip dari Reuters, dalam koferensi persnya hari ini, Anwar mengatakan bahwa dia didukung dari anggota parlemen, yang berarti Muhyiddin akan lengser sebagai PM.

Baca Juga: Aksinya Luar Biasa Meski Tak Bawa Senjata, Anggota Kopaska Sukses Halau 2 Kapal Malaysia yang Ganggu Pembangunan Mercusuar, Serka Ismail: Pergi atau Jangkar Saya Putuskan

“Kami memiliki mayoritas yang kuat dan tangguh. Saya tidak berbicara tentang empat, lima, enam (kursi), saya berbicara tentang lebih dari itu," kata Anwar.

Namun, ia enggan memberikan jumlah angka apa pun, tetapi ia mengatakan itu mendekati dua pertiga dari 222 kursi anggota parlemen.

“Kami membutuhkan pemerintahan yang stabil dan kuat untuk menjalankan negara dan menyelamatkan negara,” tambahnya.

Klaim pemimpin oposisi itu muncul kurang dari tujuh bulan setelah Muhyiddin merebut jabatan Perdana Menteri Malaysia.

Baca Juga: Rebutan Tahta Perdana Menteri Hingga Dicecar 6 Kasus oleh Polisi Malaysia, Anwar Ibrahim Ogah Serahkan Daftar Pendukungnya: Ini Jelas Pelecehan Politik

Pengangkatan Muhyiddin sebagai PM, menyusul kekacauan politik yang menyebabkan runtuhnya pemerintahan Mahathir Mohamad.

Kantor perdana menteri tidak segera menanggapi klaim Anwar itu.

Jika Muhyiddin menemui raja terlebih dahulu, dia dapat menasihati raja untuk membubarkan parlemen dan mengadakan kembali pemilihan umum nasional.

Tapi Muhyiddin memiliki mayoritas suara yang tipis, dan ada spekulasi bahwa dia bisa membuat pemilihan baru untuk memenangkan mandat yang lebih kuat sebagai PM.

Baca Juga: Mahathir Mohamad Sebut Negaranya Alami Kebuntuan Politik, Sedang Rentan-rentannya, Malaysia Disebut Bakal Tidak Miliki Pemerintah Suatu Saat Nanti

Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim dikabarkan kembali menghadapi tuduhan kasus sodomi.

The Vibes melaporkan akhir pekan lalu, Anwar rupanya bukan hanya dinvestigasi oleh Kepolisian Malaysia karena klaim mayoritas.

Politisi senior berusia 73 tahun itu menyampaikan dia menghadapi 6 tuduhan termasuk satu di antaranya adalah sodomi.

Anwar menegaskan tuduhan sodomi ini adalah taktik politik busuk untuk menghentikannya karena dia sudah memegang mayoritas untuk menjadi perdana menteri baru negeri “Jiran”.

Baca Juga: Anwar Ibrahim Koar-koar Bakal Dapat Dukungan Bakal Geser Posisi PM Malaysia, Mahathir Mohamad Langsung Ragukan Klaim si Pimpinan Partai Oposisi: Bakal Ada Situasi Tak Ada Pemerintah di Malaysia

Disebutkan pelapor menyatakan dia berhubungan seksual dengan Anwar sebanyak 4 kali pada tahun 2013 silam.

Pelapor juga menandatangani pernyataan di bawah sumpah dan menjelaskan dengan detil dan lengkap kisah seksnya dengan Anwar.

Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu melanjutkan tuduhan ini adalah pelecehan politik yang sangat berbahaya terhadap dirinya.

Baca Juga: Gembar-gembor Kantongi Suara Mayoritas, Anwar Ibrahim Justru Bakal Dipanggil Polisi Malaysia, Dukungan 121 Anggota Parlemen Hanya Omong Kosong Besar?

Awalnya Diduga Masalah Klaim Mayoritas

Adapun Anwar awalnya diduga hanya diperiksa karena klaim mayoritas.

Kepolisian Malaysia memeriksa Anwar setelah beredarnya daftar nama berisi 121 anggota parlemen di internet yang memberikan dukungan kepada anggota parlemen dari Port Dickson itu sebagai perdana menteri.

Polisi Malaysia menyatakan, mereka menerima keluhan dari para politisi yang gerah karena nama mereka disangkut pautkan.

Diketahui ada 113 laporan mengenai klaim mayoritas.

Penyelidikan ini berdasarkan hukum pidana maupun UU ITE ala Malaysia, yang menekankan larangan menyebarkan berita yang menyesatkan.

Baca Juga: Laut China Selatan Kembali Tegang, Kapal Coast Guard China Mulai Balik Nyelonong Wilayah Perairan Negara ASEAN, Kali Ini Giliran Malaysia Dibuat Kalang Kabut

Anwar mengatakan klaimnya mengenai dukungan mayoritas untuk membentuk pemerintahan bukanlah urusan polisi Malaysia.

Suami Wan Azizah ini telah dua kali mendekam di penjara karena tuduhan sodomi pada tahun 1999 dan 2015.

Dia bebas setelah mendapatkan pengampunan dari Raja Malaysia Sultan Mohammad V.

Baca Juga: Atta Halilintar Kembali Dapat Cobaan Berat, Sang Ayah Terancam Dijemput Paksa, Buntut Laporan Mantan Istri Kedua

Pengampunan itu diajukan oleh mantan musuh bebuyutannya Mahathir Mohamad setelah kemenangan mengejutkan koalisi Pakatan Harapan pada pemilu Mei 2018. (*)