GridHot.ID - Menjadi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan membuat Megawati Soekarnoputri harus bertindak tegas.
Belum lama ini, secara virtual ia memberikan sebuah pengakuan.
Presiden ke-5 Indonesia ini mengaku bahwa akhir-akhir ini ia banyak melakukan pemecatan terhadap kadernya karena melanggar aturan partai.
"Saya hari-hari ini melakukan pemecatan banyak banget."
"Boleh tanya sama Sekjen. Kenapa? Ya kalau tidak menurut aturan partai, tentu ketua umum memecat."
"Mau digugat silakan, tapi sampai hari ini insyaAllah nggak ada yang gugat, karena tahu alasan kenapa dipecat yaitu melanggar aturan partai," ujar Megawati dalam acara peresmian 13 kantor partai, patung Soekarno, dan sekolah partai, secara virtual, Rabu (28/10/2020).
Dia menegaskan tak akan segan memecat kadernya yang enggan memenangkan paslon yang diusung PDIP jelang Pilkada Serentak 2020.
"Hari ini 2020 kan pilkada.
Bayangkan terus nggak mau bergerak, nggak mau memenangkan, itu tugas partai politik lo.
Saya katakan partai politik adalah alat perjuangan.
Jangan lupa. Bukan untuk mencari nafkah, monggo kalau mau mencari nafkah pasti dijebloskan ke KPK," kata dia.
Presiden ke-5 RI tersebut mengatakan dirinya selalu mengamati anak buahnya atau kadernya.
Meski tak pernah bertemu, dia mengingatkan kadernya bahwa dirinya akan tahu siapa yang bekerja dan yang tidak bekerja.
Di sisi lain, Megawati juga menyayangkan kader-kadernya yang tidak mendapatkan rekomendasi kemudian mengundurkan diri dari partainya.
Megawati menegaskan bahwa pihaknya memilih calon dari bawah dan secara demokratis.
Meski para kader yang mengundurkan diri merasa mampu maju, namun Megawati memilih berdasarkan permintaan dari bawah.
"Kan ada yang tidak puas diri, mestinya saya, saya. Aduh saya bilang egois banget tuh orang."
"Merasa mampu, dia cari partai lain. Ya tentu saja karena mungkin perlu orang, diambillah," kata dia.
Menurut Megawati, kader seperti itu harus dipecat, terutama bagi mereka yang bermuka dan berkaki dua.
Karena tentu mereka melanggar aturan partai.
"Saya hanya mengucapkan bismillah, pecat, beres.
Saya bilang sama Sekjen ikuti terus.
Siapa tahu dianya boyong anak buah.
Mereka yang ternyata bermuka dua, berkaki dua, pecat saya bilang," kata dia.
"InsyaAllah, banyak kok orang yang mau jadi PDI Perjuangan, saya bilang begitu.
Coba tolong pikirkan kalau ibu ngomong ini didengarkan, dimasukkan ke dalam hati, dalam pikiran, benar apa tidak.
Kecuali kalian bukan orang PDI Perjuangan, lo.
Hanya pakaiannya saja," katanya.
Soroti halte Transjakarta dibakar
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri angkat bicara soal banyaknya demonstrasi yang berujung terjadinya perusakan fasilitas umum seperti Halte Transjakarta, beberapa waktu lalu di DKI Jakarta.
Megawati mengatakan para pedemo sebenarnya dapat pergi ke DPR untuk menyampaikan aspirasinya.
"Saya bilang ngapain sih kamu demo-demo? Kalau nggak cocok, pergi ke DPR.
Di sana ada Rapat Dengar Pendapat, itu terbuka bagi aspirasi.
Kalian ini orang politik atau bukan," ujar Megawati, dalam acara peresmian 13 kantor partai, patung Soekarno dan sekolah partai, secara virtual, Rabu (28/10/2020).
"Sekarang kamu bayangkan keluargamu, anak-anakmu dibuat seperti itu.
Kalau nggak ada rasa sakit hati, bohong! Manusia sama aja, dibuat Allah SWT itu sama. Kita yang membuatnya berbeda. Camkan lo," imbuhnya.
Megawati lantas mengatakan dirinya sebagai ketua umum memang jarang berbicara di depan publik.
Namun, kali ini dirinya ingin berbicara karena tak tahan dengan tindakan anarkis yang dilakukan para pedemo.
Menurutnya Indonesia saat ini lucu, karena seenaknya melakukan pembakaran fasilitas umum.
Namun, tak mau ketika diminta bertanggung jawab atas perbuatannya.
"MasyaAllah, susah-susah bikin halte enak aja dibakar-bakar, emangnya duit lo?
Ditangkap nggak mau, ini gimana ya. Aku sih pikir lucu banget Indonesia sekarang," kata Megawati.
Presiden ke-5 RI tersebut kemudian bertanya kepada Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang duduk di belakang Megawati terkait anggaran untuk membuat Halte Transjakarta.
Djarot menjawab pembangunan satu Halte Transjakarta dapat menghabiskan anggaran Rp3 miliar.
Dengan kondisi naiknya inflasi saat ini, Megawati pun menyayangkan perusakan fasilitas umum tersebut.
"Tuh Rp 3 miliar mungkin sekarang dengan kenaikan inflasi. Kalau ibu-ibu patokannya harga emas gitu. Mana mungkin lagi mau dibenerin itu Rp3 miliar cukup.
Coba bayangkan. Itu rakyat siapa ya.
Itu yang namanya anak-anak muda?
Saya ngomong gini itu dalam Sumpah Pemuda lo," kata Megawati.
Megawati pun membandingkan dengan pemuda zaman dahulu berani membuat sumpah untuk bersatu memperjuangkan negara.
Mirisnya, Megawati tak melihat hal tersebut pada diri pemuda saat ini.
"Ya bayangin zaman dulu kok bisa ya pemuda, karena tertekan, karena belum merdeka dia sampai berani bikin sumpah.
Ayo kalau kalian hari ini bisa nggak bikin sumpah kaya gitu. Waduh pikirannya zaman dulu lo sampai bersatu bikin sumpah, eh zaman penjajahan ditangkap lah. Ini udah merdeka, dirusak sendiri," katanya.
Diketahui sejumlah halte TransJakarta dibakar para perusuh saat demo UU Cipta Kerja di sekitar Jalan MH Thamrin hingga Bundaran HI beberapa waktu lalu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ada 20 fasilitas Halte Transjakarta rusak akibat rusuh demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020).
Total kerugian mencapai Rp 55 miliar.
"Total kerusakan ada 20 halte. Diperkirakan kerugian lebih Rp 55 milyar," kata Anies Baswedan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (9/10/2020) pagi.
Sementara total kerugian yang diderita Pemprov DKI, masih dalam proses identifikasi dan penghitungan.
Sebagaimana diketahui selain 20 Halte TransJakarta rusak, kerusakan juga terjadi di beberapa Stasiun MRT Jakarta meliputi tangga akses masuk rusak, kaca pecah, 2 unit mini ekskavator pembangunan MRT fase 2 terbakar, hingga beberapa tiang plang jalan penyok.
"Nah itu yang belum selesai dihitung. Tadi yang saya sebut hanya kerugian terkait dengan fasilitas Transjakarta," katanya.
Adapun pada Jumat pagi operasional Transjakarta maupun MRT Jakarta sudah berjalan normal kembali.
Hanya ada beberapa perpendekan rute untuk Transjakarta, dan sejumlah entrance pada stasiun MRT Jakarta yang masih ditutup sementara.
Baca Juga: Jokowi Tolak Pesawat Amerika Serikat yang Ingin Numpang Isi BBM di Indonesia, Ada Apa?
"Jumat pagi ini targetnya adalah seluruh fasilitas publik di Jakarta bisa digunakan. Lalu lintas bisa berjalan dengan baik. Puing-puing yang masih terus diselesaikan karena sebagian ini msh perlu waktu untuk dibersihkan," kata Anies Baswedan. (Vincentius Jyestha)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judulAncaman Megawati Soekarnoputri ke Kader PDIP Bermuka Dua: Bismillah Pecat, Beres!