Find Us On Social Media :

Bakal Tangani Uji Coba Vaksin untuk Usia Anak hingga Remaja, Perusahaan 'Alat Mandi' Terkenal Ini Langsung Ikut Turun Tangan, Pakai Virus Flu untuk Respon Imun Kebal Covid-19

Ilustrasi - Vaksin Covid-19

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengatakan, penting bagi pembuat obat untuk menguji vaksin mereka pada anak-anak. Beberapa dokter telah menyuarakan keprihatinan bahwa vaksin itu sendiri dapat memicu kondisi langka yang mengancam nyawa yang disebut Sindrom Peradangan Multisistem pada beberapa anak.

Produsen obat pesaing J&J, Pfizer Inc telah mulai menguji vaksin Covid-19 yang dikembangkannya dengan BioNTech Jerman pada anak-anak berusia 12 tahun. Vaksin mereka menggunakan messenger RNA (mRNA), sebuah teknologi baru yang belum menghasilkan vaksin yang disetujui.

Semenatara J&J's menggunakan virus flu untuk mengirimkan materi genetik virus corona untuk memacu respons imun. Platform - disebut AdVac - digunakan dalam vaksin untuk Ebola yang disetujui di Eropa awal tahun ini dan digunakan pada lebih dari 100.000 orang, termasuk bayi, anak-anak, dan wanita hamil.

 Baca Juga: Bak Ibu Sayang dengan Bayinya, Australia Rela Gelontorkan Dana Rp 7,3 Triliun Untuk Utamakan Vaksin Corona di Timor Leste Dibanding Warganya, Ada Rencana Dibaliknya?

"Sejarah keamanan teknologi seharusnya penting bagi regulator," kata Dr. Paul Spearman, direktur divisi penyakit menular Rumah Sakit Anak Cincinnati.

"Sebagian besar toksisitas akan datang dari platform dan bukan dari memasukkan sisipan yang berbeda ke dalam platform," lanjut Spearman. Jadi, mengganti materi genetik Ebola dengan materi virus corona baru" sepertinya tidak akan memberi Anda masalah besar, "tambahnya. 

 Baca Juga: Makin Tak Terkendali, Kasus Corona di Amerika Serikat Tembus 9 Juta, Meningkat 1 Juta dalam Dua Minggu

J&J mulai menguji vaksin pada orang dewasa dalam studi Tahap III yang melibatkan 60.000 sukarelawan pada akhir September. Uji coba itu harus dihentikan di awal bulan ini karena peristiwa medis serius pada salah satu peserta. Namun, penelitian tersebut sudah dilanjutkan minggu lalu.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Johnson & Johnson berencana menguji vaksin Covid-19 pada anak usia 12 tahun-18 tahun