Find Us On Social Media :

Mulai Ekstra Waspada, Jepang Gandeng Perusahaan Mitsubishi Garap Ratusan Jet Siluman, Siap Tangkal Serangan Rudal Dadakan China dan Korut

Jet tempur F-15 Jepang.

Gridhot.ID - Jepang memang tidak terlibat langsung dalam konflik di Laut China Selatan.

Namun bukan berarti Jepang menyetujui sikap China.

Justru sebaliknya. Jepang tengah mempersiapkan berbagai kekuatan militer demi menjaga negaranya dari serangan musuh.

Baca Juga: 2 Dekade Keukeh Pisah Tinggalkan Keluarganya, Inilah Kisah Muhajir Pengungsi Timor Leste yang Ogah Balik dan Betah di Indonesia: Saya Lebih Suka di Sini

Oleh karenanya,Jepang telah menunjuk Mitsubishi Heavy Industries sebagai kontraktor utama dalam pengembangan pesawat tempur siluman yang sedianya diluncurkan pada 2030.

Pengumuman itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi pada Jumat (30/10/2020) sebagaimana dilansir dari Associated Press. 

Pesawat tempur generasi lanjut yang dikembangkan Jepang tersebut saat ini dikenal sebagai F-X.

Baca Juga: Kedatangan Menlu AS Buat Suasana Tambah Panas, Ikatan Cendekiawan Muslim Peringatkan Ancaman Perang Dunia Ketiga yang Bakal Segera Meletus: Semua Kekuatan Rebutan Indonesia

Pengembangan pesawat tempur adalah keputusan Jepang untuk membangun kemampuan militernya di tengah ancaman yang semakin meningkat dari berbagai pihak.

Misalnya China dan Korea Utara. 

Jet tempur siluman generasi lanjut tersebut akan menggantikan F-2 yang dikembangkan secara bersama-sama oleh Jepang dengan Amerika Serikat (AS).

Armada jet tempur F-2 sedianya akan dipensiunkan pada 2035.

Kementerian Pertahanan Jepang tengah mengusulkan anggaran 58,7 miliar yen Jepang (Rp 8,1 triliun) pada 2021 untuk penelitian dalam pengembangan pesawat tempur.

Baca Juga: China Pastikan Taiwan Selalu di Bawah Kendalinya, Pesawat Tempur Tiongkok Tercatat Sudah 25 Hari Kelayapan Sampai 84 Kali Diusir Tuan Rumah, Pakar Militer Malah Sebut Kelakuan Negeri Panda Normal

"Kami akan terus mendorong pengembangan jet tempur generasi berikutnya," kata Menteri Pertahanan Nobuo Kishi kepada wartawan. 

Jepang juga sedang mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan kontraktor asing.

Termasuk AS dan Inggris, untuk mengembangkan suku cadang jet tempur.

Baca Juga: Kembali Dibuka untuk Ibadah Umrah, Mekkah Terapkan Protokol Kesehatan Larangan Bagi Jemaah Berpenyakit Kronis, Berikut Persyaratannya

Di sisi lain, Angkatan Udara Jepang kini memiliki sekitar 290 jet tempur.

Mereka juga akan mengganti pesawat tempur F-4 dengan lusinan F-35 untuk memperkuat penangkal misilnya.

Ini karena kekhawatiran atas program rudal dan nuklir Korea Utara.

Pembelian senjata AS oleh Jepang telah membantu mengurangi surplus perdagangannya dengan AS.

Pembelian senjata tersebut juga merupakan tanggapa atas tuntutan dari Presiden AS Donald Trump agar berbuat lebih banyak untuk membeli produk industri pertahanan AS.

Baca Juga: Perekamnya Tertawa Terbahak-bahak Sepanjang Video, Viral Aksi Remaja Injak dan Hendak Cabut Nisan Makam Pahlawan, Netizen: Astaghfirullah, Semoga Kena Azab

Namun, pembelian tersebut telah menimbulkan kekhawatiran tentang melemahnya upaya untuk membangun industri pertahanan Jepang yang masih muda.

Secara terpisah, Mitsubishi mengumumkan penangguhan proyek pesawat sipil mengingat ketidakpastian industri penerbangan akibat pandemi virus corona.

Mitsubishi memutuskan untuk memotong biaya dan berfokus pada sektor pertumbuhan potensial seperti proyek energi bersih dan keamanan siber, untuk meningkatkan keuntungannya.

Baca Juga: Dulu Dikenal Sebagai Pernikahan Paling Kontroversial di Indonesia, Kisah Slamet dan Nenek Rohaya Kini Malah Viral Media Vietnam, Sudah 3 Tahun Menikah, Ternyata Cerita Ini yang Jadi Sorotan

Kishi menambahkan keputusan Mitsubishi tentang program pesawat komersialnya tidak ada sangkut pautnya dengan rencana pengembangan jet tempur.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Makin Serius Kembangkan Jet Siluman, Jepang Gandeng Mitsubishi"