Find Us On Social Media :

Disuruh Istri Ambil Popok ke Asrama Linud 501 Madiun, Seorang Prajurit TNI Malah Terbang ke Papua, Begini Kisahnya

M Sahri

Begitu lulus pendidikan di Magetan dan Magelang, Sahri langsung ditempatkan di Batalyon Yonif Raider 509 Kostrad Jember.Sepuluh bulan kemudian, Sahri muda ditugaskan ke Timor-timor sebagai Satuan Tugas Seroja Rotasi selama tiga tahun berturut-turut, 1985-1987."Itu murni tugas di dalam hutan, jauh dari perkampungan," kenang Sahri."Saya senang semua kegiatan militer. Memang harus menyenangi pekerjaan, kalau hari ini jangan dikerjakan besok," sambungnya.Selama 14 tahun berdinas di Linud 501 Madiun, Sahri akhirnya pindah tugas di Batalyon Linud 502 Malang di tahun 1999 dengan pangkat Letnan Dua.

Baca Juga: Mampu Melihat dalam Gelap, Anggota Kopassus Nyatanya Sudah Dibekali Ilmu Tertinggi dari Merpati Putih Sejak di Pelatihan, Amerika Serikat Sampai Melongo Saat Melihat Kemampuan Mereka Sebenarnya"Pangkat Kapten saya peroleh ketika ditugaskan selama 1,5 tahun di Aceh pada tahun 2005. Saat itu Aceh darurat militer," paparnya.Setelah malang melintang dengan beragam penugasan, Sahri akhirnya tiba di Kodim 0829 Bangkalan dengan pangkat Kapten.Awal Oktober 2020, pangkat Mayor bertengger di kedua pundaknya."Semasa menjadi prajurit, kits harus bisa bersikap kondusif di tengah masyarakat, berbaur, dan jangan memilih untuk berteman," pesannya.

Baca Juga: Anggotanya Tetap Dilaporkan Meski Permintaan Maaf Telah Terucap, Mantan Pangkostrad Ketua Rombongan Moge Aniaya TNI di Bukit Tinggi: Persoalan Kecil Bisa Jadi Besar