Find Us On Social Media :

Terlanjur Keluar Duit Rp 34 Triliun untuk Beli Rudal dari AS, Taiwan Nyatanya Tak Akan Bisa Bertahan Lebih dari 2 Minggu Jika Berperang dengan China, Jenderalnya Sendiri Peringatkan Sang Presiden Agar Tak Main Api

Tentara Taiwan

"Pembelian terbaru terhadap Harpoon jelas mengancam kapal induk milik China dan upaya mereka untuk mengakses kawasan Pasifik," kata dia.

Mantan wakil komandan di angkatan laut itu menuturkan, pemerintahan Tsai dan Trump secara sengaja sudah "memprovokasi" Beijing.

Baca Juga: Jerinx Sampai Naik Darah Cari-cari Orang yang Mau Penjarakannya, dr. Tirta Bongkar Dapat Larangan Ikut Campur Kasus Suami Nora Alexandra: Tiba-tiba Ada Telepon dari 'Seseorang' di Bali

Yeh mengeklaim jika Harpoon itu sampai didatangkan dan dipasang di lepas pantai, "Negeri Panda" jelas bakal bertindak karena mereka merasa terancam.

Dia menjelaskan dinamika di Selat Taiwan kini bukan lagi masalah strategi, namun psikologi. Dia memprediksi Beijing bakal mengambil tindakan.

Sang jenderal berkata politisi boleh mengucapkan sesuatu yang ambigu. Namun tidak dengan dunia militer, di mana dia takut perang bisa terjadi kapan saja.

Menteri Pertahanan Yen De-fa menyatakan, mereka bisa menggerakkan sekitar 450.000 personel jika menghadapi perang dengan China di selat.

Baca Juga: Wajah Betrand Peto Diubah Mirip Babi, Sementara Thalia Diancam Akan Dihabisi, Ruben Onsu: Anak Saya Salah Apa? Bersosial Media Saja Tidak...

Yeh mencatat jumlah tersebut mencakup 185.000 tentara aktif dan 260.000 serdadu cadangan. Tapi dalam pandangannya, mereka masih kalah jumlah.

"Taiwan hanya bisa bertahan selama dua minggu. Apakah kita mempunyai cukup pasukan? Kita harus mengajukan langkah hukum jika ingin kompetitif," paparnya.

Yeh juga menyebut laporan terbaru Kementerian Pertahanan AS per September, di mana anggaran militer China lebih besar 15 kali lipat dari Taipei.

Dia bukan satu-satunya pejabat militer yang mengeluhkan kurangnya persiapan mereka jika sewaktu-waktu harus menghadapi gempuran Beijing.

Baca Juga: Betah 16 Tahun Jadi Presiden, Vladimir Putin Siap Mengakhiri Kekuasaannya di Tahun 2024, RUU Baru Bakal Buatnya Jadi Senator Seumur Hidup yang Kebal Hukum di Sisa Hidupnya Setelah Pensiun

Mayor Jenderal Purnawirawan Hsiao Tien-liu berujar, pasukan mereka begitu kurang dalam hal persenjataan untuk mempertahankan selat.

"Bagaimana seorang prajurit bisa berperang jika dia tak punya cukup peralatan? Apakah mereka harus bertempur dengan sapu?" keluhnya.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Jika perang dengan China, Jendral Taiwan sebut negaranya hanya bisa bertahan 2 minggu.

(*)