Find Us On Social Media :

Tak Gentar Meski Dibayang-bayangi Sanksi dari Amerika Serikat, Turki Tetap Aktifkan Sistem Rudal S-400 Buatan Rusia, Halusi Akar: Memeriksa dan Mempersiapkan Sesuai Rencana Kami

S-400

Turki adalah negara anggota NATO pertama yang membeli sistem rudal pertahanan udara S-400 dari Rusia. Pengiriman peluncur S-400 ke Turki dimulai pada 12 Juli 2019.Keputusan Turki membeli sistem rudal permukaan-ke-udara S-400 telah menyebabkan reaksi negatif yang tajam dari AS dan NATO. AS terus menekan untuk membuat Turki membatalkan pembelian.Karena Turki belum menyerah pada tekanan dan tidak akan melepas sistem S-400, Washington telah mengeluarkan Ankara dari program untuk mengembangkan jet tempur F-35 generasi kelima.

Baca Juga: Turki Perpanjang Aktivitas di Perairan Sengketa, Erdogan Disebut Memulai Peperangan di Mediterania Timur, Ancaman Para Pemimpin Uni Eropa Sudah Tak Digubris LagiAS juga mengancam Turki dengan sanksi, tetapi tidak terburu-buru untuk mengambil langkah ini karena takut akan memburuknya hubungan dengan sekutu utama NATO tersebut.Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelumnya mengatakan, Ankara tidak akan menyerah meskipun ada tekanan kuat dari AS. Dia juga menolak ancaman sanksi dan menyarankan AS untuk berhenti menekan Turki.Sedang Kementerian Pertahanan Turki kembali menyarankan agar Ankara dan Washington membahas kemungkinan langkah-langkah teknis terkait S-400 untuk menyelesaikan kontradiksi bilateral.Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Turki tetap aktifkan sistem rudal S-400 buatan Rusia, meski AS Mengancam"(*)