Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari
GridHot.ID - Telah terjadi kebakaran di Jalan KH Faqih Usman, Kelurahan 1 Ulu Kecamatan SU 1 Palembang, Jumat (13/11/2020) petang.
Pemadam kebakaran dengan dibantu warga berhasil bekerja sama memadamkan api.
Melansir TribunSumsel.com, seorang warga yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) memberi kesaksian.
"Tadi api besar tiba-tiba melahap rumah di TKP, dan saya tidak tahu apa penyebabnya," ujar Adi seorang warga di TKP, Jumat (13/11/2020).
Lanjut Adi menuturkan, api berhasil dipadamkan.
"Kebetulan tadi hujan lebat sehingga api cepat dipadamkan dibantu dengan petugas pemadam kebakaran," katanya.
Dilansir dari Sripoku.com, seorang Ibu bernama Marina sempat menjerit histeris.
Aksinya melewati hadangan kepungan api disaksikan ibu-ibu dan warga lainnya ketika menyelamatkan anaknya dalam kebakaran hebat di Jalan Pakih Usman, Kelurahan 1 Ulu Kecamatan SU 1 Palembang, Jumat (13/11/2020) sekira pukul 18.30 WIB.
Setidaknya 22 kepala keluarga kehilangan rumah yang hangus tak tersisa dalam kebakaran hebat ini.
Cerita Marina berjibaku selama nyawa beserta anak-anaknya terekam jelas dalam peristiwa ini. Begini kronologisnya.
Total dalam kebakaran ini, ada 8 rumah dan 5 bedeng hangus tak bersisa.
Geger Lihat Kobaran Api Tiba-tiba Membesar
Kebakaran ini membuat geger warga sekitar, tak hanya 22 KK yang menjadi korban, tetapi seantero warga 1 Ulu Palembang bahkan di wilayah kota Palembang.
Api berkobar membesar ketika warga yang sedang istirahat dan santai karena sudah malam.
Melihat api, mereka langsung berhamburan keluar rumah.
Warga pun tampak memadati langsung kejadian yang berada dipinggir jalan dan mengarah langsung ke Sungai Ogan aliran Sungai Musi Palembang.
Tampak saat kebakaran berlangsung listrik sudah padam dan hujan yang cukup deras turun membantu petugas dan warga yang membantu pemadaman api tersebut.
Namun, perhatian warga langsung tertuju pada beberapa orang ibu-ibu yang berdiri melihat langsung kebakaran tersebut.
Ibu-Ibu Histeris
Selain geger dan sibuk memadamkan api, pamandangan pilu tampak terlihat ibu-ibu tersebut menangis histeris menyaksikan rumah yang terbakar tersebut.
Mereka merana karena rumah yang mereka tempat selama puluhan tahun itu hanya tinggal puing-puing.
Kumpulan ibu-ibu yang terlihat menangis tersebut merupakan korban dari kebakaran tersebut.
"Rumah la habis, tidak ada lagi rumah kita," ucapnya sambil menangis histeris sambil berpelukan, Jumat (13/11/2020).
Cerita Marina
Salah seorang perempuan yang menjadi korban kebakaran tersebut yakni Marina (35) yang menangis histeris, mengatkan, akibat rumah yang sudah lama ditempatinya hangus tak bersisa dilalap api.
"Api itu sudah membesar, waktu itu aku lagi di dalam rumah melihat api sudah besar aku tidak mikirkan yang lain dan langsung menyelamatkan anak aku terus aku bawa keluar," kata Marina sambil menangis.
Dikatakannya tak ada barang yang berhasil diselamatkan, dari kebakaran yang menghanguskan belasan rumah dan bedeng tersebut.
"Tidak ada barang yang berhasil diselamatkan, cuma inilah baju kami yang dibawa. Karena tidak memikirkan yang lain waktu kebakaran itu," lanjutnya.
Sementara itu, Antoni (37) yang merupakan ketua RT 19 RW 04 mengatakan kejadian tersebut terjadi pada pukul 18.30 WIB.
"Api itu dari bedengan rumah warga yang berada di rumah panggung itu, bedengan yang ditempati Leo (37)."
"Api langsung membesar kebetulan warga sedang berada di luar rumah ada yang didalam rumah langsung keluar," kata Antoni.
Beruntungnya tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut dikarenakan warga langsung menyelamatkan diri melihat kobaran api tersebut.
"Dari data yang kita dapatkan ada 21 kk tapi belum pasti, untuk korban jiwa tidak ada. Rumah ini rumah semi permanen yang membuat api cepat menyambar kerumah lainnya," lanjut Antoni.
Polairud Turunkan2 Kapal
Sementara itu itu, Pos 30 Ilir Polairud Polda Sumsel pun menurunkan dua kapal assist untuk membantu memadamkan api yang berada dekat dengan sungai tersebut.
Menurut Bripka AM Siregar, Kapos 30 Ilir Polairud Polda Sumsel api diduga berasal dari dapur salah satu rumah warga yang ditinggal.
"Beruntung tidak ada korban jiwa, kalau informasi yang kita dapatkan untuk jumlah rumah itu sekitar 8 rumah dan 14 bedeng," kata AM Siregar.
Dari pantauan dilapangan, api berhasil dipadamkan oleh petugas sekira pukul 20.00 WIB dengan menurunkan sebanyak 5 unit mobil pemadam kebakaran. (*)