Koar-koar Saat Pemilu Georgia Adalah Wilayah Kekuasaannya, Trump Akhirnya Bungkam Saat Biden Berhasil Birukan Georgia, Bahkan Keunggulannya Sangat Besar hingga Buat sang Lawan Tak Berkutik

Sabtu, 14 November 2020 | 19:25
kompas.com

Donald Trump dan Joe Biden.

Gridhot.ID- Posisi Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih semakin jelas.

Walau sudah dipastikan memenangkan Pemilihan Presiden (Pilres) AS 2020, tapi hasil perhitungan suara masih dilakukan di sejumlah negara bagian.

Nah, dilaporkan Biden resmi menang dengan total 306 electoral votesatau suara elektoral.

Baca Juga: Betrand Peto Sering Dihina dan Diolok-olok Anak Pungut, Tangis Ruben Onsu Pecah: Onyo Banyak Menyandarkan Kepalanya di Saya...

Angka ini dipastikan setelah Biden dinyatakan sebagai pemenang di negara bagian Georgia, Jumat (13/11/2020) siang, oleh The New York Times, CNN, Politico, ABC, dan stasiun televisi lainnya.

Presiden petahana Donald Trump harus menelan pil pahit kekalahan setelah dia hanya mampu meraih 232 electoral votes.

Kedua capres sama-sama unggul di 25 negara bagian.

Baca Juga: Aksi Heroiknya Disaksikan Warga Sampai Bikin Menjerit Histeris, Seorang Ibu Korban Kebakaran di Palembang Nekat Melawan Maut Demi Selamatkan Anaknya, Marina: Aku Tidak Mikir yang Lain, Langsung Selamatkan Anak

Penghitungan popular vote terakhir menunjukkan Biden meraup 78 juta suara atau sekitar 50,8 persen.

Angka ini adalah raihan suara nasional terbesar dalam sejarah Pilpres AS.

Sementara itu, Trump dipilih oleh 72,8 juta warga AS atau 47,4 persen.

Angka electoral votes ini sama dengan hasil pilpres 2016.

Namun, ketika itu Trump-lah yang memenangi 306 electoral votes.

Baca Juga: Ada Eks Ajudan Presiden Jokowi, Ini Daftar 14 Jenderal yang Disebut Jadi Calon Pengganti Kapolri Idham Aziz, Siapa yang Paling Berpeluang?

Biden Birukan Rust Belt, Sun Belt, dan Distrik Kongresional

Biden berhasil membirukan total 5swing states dan 1 distrik kongresional dari tangan Trump.

Warna biru seperti diketahui adalah warna yang identik dengan Partai Demokrat AS.

Negara-negara bagian itu di antaranya adalah trio Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan yang tersebar di daerah industrial Rust Belt.

Baca Juga: Bak Ketiban Pulung Bisa Dapat iPhone XR dengan Modal Rp 111 Ribu Saat Flash Sale, Sang Pemenang Diduga Lakukan Kecurangan, Shopee Angkat Bicara

Kemudian, Georgia dan Arizona yang berada di kawasan Sun Belt. Serta yang terakhir adalah Nebraska distrik kongresional kedua.

Kunci utama kemenangan Biden adalah kesuksesannya memulihkan kembali benteng pertahanan Demokrat atau “Blue Firewall” di Rust Belt.

Selama 6 pilpres berturut-turut sejak 1992 hingga 2016, Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan selalu kompak memilih capres Demokrat hingga Trump merobohkan keperkasaan Demokrat pada pilpres 2016.

Semulus pada Era Trump

Walau Trump tetap unggul di kalangan blok pemilih kerah biru yang mendominasi 3 negara bagian itu, Biden berhasil memotong mayoritas presiden berusia 74 tahun itu.

Keberhasilan ini ditambah dengan berpalingnya pemilih suburban ke Demokrat cukup bagi Biden menjadikan Trump sebagai presiden satu periode.

Kemenangan di Arizona dan Georgia adalah kemenangan bersejarah yang manis bagi Biden.

Baca Juga: Penghina Betrand Peto Ternyata Gadis 11 Tahun, Ruben Onsu Bongkar Keanehan Sikap Pelaku: Padahal Gue Enggak Teriak-teriak

Politisi senior yang akan berusia 78 tahun pada 20 November mendatang ini menjadi capres Demokrat pertama sejak Bill Clinton yang berjaya membirukan dua negara bagian yang merupakan basis kuat Partai Republik itu.

Georgia dan Arizona yang merupakan dua swing states baru masing-masing dimenangi oleh Clinton pada pilpres 1992 dan pilpres 1996.

Pencapaian Biden di Arizona sangat fenomenal karena negara bagian tempat Grand Canyon berlokasi ini adalah tempat kelahiran ideologi konservatif modern Partai Republik melalui sosok Senator legendaris Barry Goldwater.

Baca Juga: Perusahaan Korea Selatan Disebut-sebut Jadi Dalang di Balik Kebakaran Hutan di Papua, KLHK Bertanya-tanya: Kenapa Baru Diekspos Sekarang?

Tidak ketinggalan Arizona juga pernah diwakili oleh mendiang Senator kawakan Republik John McCain yang dikalahkan Barack Obama pada pilpres 2008.

Sebelum dimenangi Clinton, capres terakhir Demokrat yang menang di Arizona adalah mantan Presiden Harry Truman pada pilpres 1948 atau 72 tahun silam.

Sementara itu, Georgia telah menunjukkan tanda-tanda akan kompetitif sejak Obama terpilih.

Trump hanya unggul 5 poin atas Hillary Clinton di Peach State pada pilpres 2016.

Kesuksesan Biden ditopang oleh perubahan demografi di dua negara bagian itu di mana jumlah pemilih minoritas yaitu Hispanik di Arizona dan Afro- Amerika di Georgia semakin meningkat.

Baca Juga: 8 Prajurit Jadi Tersangka Kasus di Intan Jaya, Mahfud MD Akui Sudah Bertemu Panglima TNI dan KSAD Andika Perkasa: Hukum Harus Ditegakkan

Dua blok pemilih ini adalah basis suara tradisional Demokrat.

Khusus di Georgia, meroketnya suara Demokrat di kota Atlanta dan kawasan suburb sekitar menjadi kunci krusial mengalahkan Trump.

Hasil pilpres di Georgia diperkirakan akan menjadi yang paling ketat dibanding negara bagian lainnya.

Saat ini Biden unggul 14.172 suara atau 0,29 persen.

Baca Juga: Cuma Perkara Istri Ogah Disuruh Pijat, Seorang Suami di Tanjungbalai Naik Pitam Sampai Nekat Seret Pasangannya, Polisi: Tangan Kanan Korban Bengkok

Kemenangan Biden di Nebraska distrik kongresional ke-2 tidak terlalu mengejutkan karena distrik ini didominasi oleh pemilih suburban berpendidikan universitas yang gerah dengan 4 tahun kekacauan dan kontroversi pemerintahan Trump.

Sama seperti di negara bagian lain, blok pemilih ini memindahkan dukungannya ke suami Jill Biden itu pada pilpres 2020.(*)

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Birukan Georgia, Joe Biden Menangi Pilpres AS dengan 306 Electoral Votes"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com