Find Us On Social Media :

Akal Bulus Selingkuhan Pembunuh Wanita Hamil di Lombok Tengah, Pelaku Kerap Kirimi Pesan Palsu ke Keluarga Korban untuk Hilangkan Jejak, Justru Ketahuan Gara-gara Hal Ini

Baiq Lisalatul Islami (23), adik korban pembunuhan di Lombok Tengah yang jasadnya dikubur dalam pondasi rumah

Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari

GridHot.ID - Jenazah wanita yang dikubur dalam fondasi rumah oleh sang kekasih gelap akhirnya dikebumikan.

Korban dimakamkan bersama dengan bayinya di pemakaman umum Dusun Selao, Desa Kateng, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah.

Isak tangis keluarga pun mengiringi kepergian korban.

Baca Juga: Ditemukan Tinggal Tulang Belulang Terbungkus Kain, Nyawa Wanita Hamil di Lombok Tengah Ini Melayang dan Dikubur dalam Fondasi Rumah oleh Selingkuhan, Pelaku: Supaya Bayi Itu Hancur

Diberitakan TribunLombok.com, prosesi pemakaman yang berlangsung Kamis sore (3/12/2020) itu, mendapat pengawalan ketat aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Praya Barat.

Kematian MA menyisakan kepedihan mendalam bagi keluarga.

Sebab MA dan bayi yang dikandungnya diduga dibunuh laki-laki berinisial FA (35), warga Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Baca Juga: Pelayatnya Berenang di Sisi Kanan dan Kiri, Keranda Jenazah di Dusun Ini Harus Dihanyutkan Demi Bisa Sampai Pemakaman, Kepala Desa: Warga Sini Sudah Biasa

FA tega menghabisi nyawa korban dengan cara meracuninya, meski ia tahu MA tengah mengandung lima bulan.

Mayat korban kemudian dikubur pelaku di pondasi rumah warga, di Desa Pengembur.

Selama ini, MA tinggal di desa itu karena korban menikah ke Desa Pengembur.

Suaminya saat ini tengah bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia.

Kematian MA mendapat atensi aparat keamanan dan tokoh masyarakat setempat.

Baca Juga: Tanda Kekerasan Tak Tampak di Tubuhnya, Misteri Jasad dalam Koper di Mekkah Mulai Temui Titik Terang, Kemlu Benarkan Identitas Jenazah: Seorang WNI

Hadir dalam pemakaman tersebut, Kapolsek Praya Barat AKP Hery Indrayanto, Panit I Reskrim IPDA I Made Pertama, Panit I Binmas IPDA Dinam, Bhabinkamtibmas Desa Kateng Bripka Lalu Fauzan Jaya Ambartha.

Juga Bhabinsa Desa Kateng Sertu Sanusi, dan Kades Kateng Lalu Syarifuddin.

Tokoh agama TGH Lalu Muhammad Lukman, TGH Habib Hanan, TGH Mas'hur, TGH Nurul Maswa Ibrahim, dan keluarga korban, serta warga Desa Kateng.

Sementara itu, dilansir dari TribunSumsel.com, Baiq Masnah (30) warga Dusun Selao, Desa Kateng, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, yang dibunuh oleh pria selingkuhan, FA (35) dan jenazahnya dikubur dekat rumah warga.

Baca Juga: Memilukan, Beginilah Kondisi Orang Tua Afryani, TKI Asal Tangerang yang Ditemukan Tewas dalam Koper di Arab Saudi

FA (35), warga Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah menyusun skenario untuk menutupi kejahatannya setelah menghabisi Baiq.

Baiq Lisalatul Islami (23), adik korban menuturkan, setelah kakaknya dikabarkan hilang, 3 Agustus 2020, keluarga kerap mendapatkan pesan via SMS dari nomor korban.

Dalam pesan singkat itu, korban seolah-olah mengabarkan dirinya masih hidup dan kabur bersama FA ke Bali.

Ia meminta keluarga tenang dan merelakan kepergiannya bersama laki-laki tersebut.

Baca Juga: Pasang Badan Bela Sang Ayah yang Cekcok dengan Sepupunya, Warga Prabumulih Ini Nekat Tebaskan Parang ke Tangan dan Kepala Pamannya Sendiri, Ibu Korban: Ya Allah Mati Anakku Oy

Lanjutnya, isi SMS tertulis agar keluarga tidak perlu lagi khawatir dengan kepergiannya bersama laki-laki tersebut karena sudah menjadi takdir dirinya.

Lisalatul mengungkap, lambat laun keluarga mulai curiga. Pengirim SMS tidak pernah mau ditelepon.

Pesan singkat itu pun sulit dipahami karena menggunakan dialek bahasa Sasak Desa Pengembur yang sedikit berbeda dengan dialek warga Desa Kateng.

Baca Juga: Ditinggal Tergantung di Pintu Masjid, Sesosok Janin Bayi dalam Kantong Plastik Hitam Sempat Dikira Alat Mandi, Polisi: Dikiranya Sabun

Struktur kata-kata dalam pesan pun berbeda dari biasanya.

”Kata-kata dalam SMS ini tidak pakai bahasa (dialek) sini, tapi bahasa timur (kampung pelaku), makanya saya tidak percaya,” tutur Lisalatul.

Pesan singkat terakhir diterima tanggal 17 Oktober 2020. Setelah itu tidak ada lagi pesan masuk.

Bohongi Kades

Beberapa waktu kemudian, keluarga korban mengetahui FA telah menyerahkan diri ke kantor polisi.

Namun pelaku mengaku kepada polisi bahwa korban kabur di tengah jalan saat mengisi BBM di SPBU.

”Ini hanya (dilakukan pelaku, Red) untuk menghilangkan jejak, tapi kami sama sekali tidak percaya,” ujarnya.

Baca Juga: Teriosnya Remuk Bak Kerupuk, Pengemudi Ini Ceritakan Detik-detik Kronologi Kecelakaan Beruntun hingga Saksikan Jasad Korban Berserakan: Saya Sendiri di dalam Mobil yang Terbalik-balik

Tidak hanya keluarga, Kepala Desa Kateng Lalu Syarifuddin juga mendapat kiriman SMS dari nomor korban.

Pesan yang masuk ke handphone kepala desa berbeda dengan pesan untuk keluarga.

Dalam pesan yang diterima kepala desa, Baiq Masnah seolah-olah meminta FA dikeluarkan.

Karena saat itu, kepolisian sudah menahan pelaku namun belum cukup bukti.

”Pak Kades minta tolong keluarkan Horman, setelah Horman keluar, baru saya akan pulang,” kata Syarifuddin, menjelaskan isi pesan yang diterima.

Baca Juga: Tol Maut Cipali Kembali Memakan Korban, Mobil Isuzu Elf Tabrak 2 Truk Tronton hingga Ringsek Parah di KM 78, 10 Orang Tewas pada Pukul 3 Dini Hari

Tapi ia juga curiga dengan pesan tersebut.

Kata Kades, bahasa-bahasa yang digunakan bukan dialek bahasa Sasak Desa Kateng.

”Dia menggunakan bahasa Pujut,” ujarnya.

Semua itu dilakukan pelaku hanya untuk mengelabuhi keluarga dan aparat desa. (*)