Find Us On Social Media :

Kepemimpinan Soekarno Bak Malapetaka Bagi Amerika, AS Sampai Gunakan Bank Dunia dan IMF Sebagai 'Senjata' untuk Taklukkan Indonesia, Ini Kisahnya

Presiden Soekarno bersama Wakil Presiden Amerika Serikat Richard Milhous Nixon berjalan di depan korps musik penyambutan di Washington Military Airport.

"Fakta bahwa para pemimpin masyarakat Asia dan Afrika dapat bertemu di salah satu negaranya sendiri untuk berdebat dan merefleksikan masalah bersama mereka adalah hal baru."

"Awal sejarah. Kita sering diberitahu bahwa kolonialisme sudah mati. Jangan sampai kita tertipu atau bahkan ditenangkan oleh rumus yang menyesatkan itu."

"Saya meyakinkan Anda bahwa kolonialisme sangat hidup. Bagaimana kita bisa menegaskan sebaliknya selama wilayah Asia dan Afrika yang luas tidak bebas?"

Baca Juga: Ngambek Tak Mau Berangkat ke Amerika Tanpa Pramugari Pilihannya, Bung Karno Buat Ribet Satu Istana Hanya Gara-gara Sedang Jatuh Cinta, Padahal Hanya Berawal dari Lukisan

"Kolonialisme juga memiliki pakaian modernnya, dalam bentuk kontrol ekonomi, kontrol intelektual, kontrol fisik aktual oleh komunitas kecil bangsa asing dalam suatu negara."

"Ini adalah musuh yang terampil dan ditentukan, dan muncul dalam banyak samaran. Mereka tidak menunjukkan jarahannya dengan mudah. Dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun, kolonialisme adalah sesuatu yang jahat, dan harus diberantas dari bumi"

Soekarno menjunjung tinggi pandangan anti-imperialis dalam hal kebijakan luar negeri.

Pada tahun 1956, ia menolak utang kolonial dan tahun berikutnya ia menasionalisasi perusahaan Belanda.