"Kasus penyerangan terakhir sebenarnya selesai secara mediasi, enggak lanjut di polisi. Dimediasi aparat dan pihak Kecamatan. Tapi enggak tahu kenapa ini kok ada penyerangan lagi," ujarnya.
Afrizal menuturkan keributan di Jalan Bekasi Timur IV pada Jumat malam murni penyerangan terhadap warganya, bukan tawuran kelompok warga.
Pasalnya warga tidak melakukan perlawanan, dia memastikan tidak ada satu pun warganya yang mengalami luka karena saat kejadian 'mengalah'.
Pun langkah tersebut membuat mereka merugi karena tiang pelang jalan dan pagar Gang Mayong rusak dan nyaris dijarah kelompok pelaku.
"Jadi penyerangan kemarin malam ini murni tindak kriminal. Kita sudah bikin laporan ke Polres (Jakarta Timur), kerugian juga sudah didata. Harapannya enggak ada penyerangan lagi," tuturnya.
Penyerangan di Jalan Bekasi Timur IV pada Jumat malam yang berlangsung sekitar satu jam berhasil diredam setelah puluhan aparat gabungan berjaga di sekitar lokasi.
Pada Sabtu ini jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur kembali melakukan olah TKP dan pemeriksaan terhadap sejumlah warga yang jadi korban penyerangan.
Namun hingga Sabtu sore belum ada pelaku penyerangan yang diamankan, sejumlah personel Polrestro Jakarta Timur masih berjaga di lokasi mengantisipasi serangan susulan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dalam 4 Bulan, Warga Cipinang Besar Utara Tujuh Kali Diserang Kelompok Bersenjata Tajam (*)