Find Us On Social Media :

Dibongkar Media Negeri Yahudi, Arab Saudi dan AS Disebut Bekerjasama Bujuk Negara-negara Muslim Normalisasi Hubungan dengan Israel, Indonesia Bisa Jadi Salah Satunya

Bendera Israel

GridHot.ID - Normalisasi hubungan Israel dengan negara lain kerap menjadi sorotan.

Terlebih saat ada campur tangan Arab Saudi.

Media Israel, Times of Israel menyebut Arab Saudi tengah bekerjasama dengan Amerika Serikat (AS) untuk membujuk negara lain termasuk Indonesia agar melakukan normalisasi dengan Israel.Arab Saudi juga disebut memainkan perannya dalam perjanjian normalisasi yang ditengahi Donald Trump antara Israel dan Maroko.

Baca Juga: Klaim Pesawat Tanpa Awaknya Berhasil Ledakkan Tank Merkava, Israel Bungkam Omong Kosong Hamas Lewat Video Rekaman Serangan: Mereka Cuma Punya Balon dan Layang-layangSebuah laporan di Channel 13 TV, mengatakan bahwa Arab Saudi bekerja sama dengan pemerintahan Trump untuk membuat beberapa negara lain menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel.Laporan tanpa sumber itu mengatakan bahwa Raja Salman mengikuti permasalahan ini dengan cermat, dalam upayanya mempersiapkan landasan untuk kesepakatan Israel - Arab Saudi. Laporan tersebut juga berspekulasi bahwa Oman, yang memuji kesepakatan Israel-Maroko, akan menjadi negara yang berikutnya membangun normalisasi dengan Israel."Dikatakan juga bahwa Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, sangat ingin memiliki hubungan publik dengan Israel," kata laporan Channel 13, dikutip dari Time of Israel, Sabtu (12/12/2020).

Baca Juga: Dalang Pembunuhan Ahli Nuklir Iran Masih Misteri, Bendera Israel dan Spanduk 'Terima Kasih Mossad' Justru Berkibar di Teheran, Ada Apa?

Tanpa mengutip sumber, Channel 13 mengatakan bahwa perjanjian normalisasi penuh Israel - Arab Saudi tidak mungkin terjadi dalam beberapa minggu mendatang."Mungkin ada upaya Riyadh untuk mengambil langkah-langkah yang lebih kecil menuju normalisasi dengan Israel.Hal itu menyusul pengumuman UEA-Israel pada bulan Agustus 200, Arab Saudi setuju untuk mulai mengizinkan penerbangan Israel menggunakan wilayah udaranya," tulis laporan itu.Secara terpisah pada hari Jumat (11/12/2020), reporter Israel Tal Schneider, mengutip sumber-sumber diplomatik.

Baca Juga: Singgung Soal Waktu yang Tepat, Presiden Iran Marah Besar dan dan Janji Balas Pelaku Pembunuhan Ilmuwan Nuklirnya: Tangan Jahat Keangkuhan Global Ternoda dengan Darah Putra IranDia menuliskan dalam Twitter-nya, bahwa Israel dan kerajaan Bhutan diperkirakan akan mengumumkan pembentukan hubungan diplomatik resmi dalam minggu depan.Kurangnya hubungan Israel dengan negara kecil Buddha itu tidak terkait dengan konflik dengan Palestina, melainkan akibat kebijakan isolasionis Bhutan. Israel saat ini memiliki hubungan diplomatik dengan lebih dari 50 negara.Pada hari Kamis (10/12/2020), Trump mengumumkan melalui Twitter bahwa Maroko telah memutuskan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Baca Juga: Ilmuan Nuklir Mohsen Fakhri Zaden Dibunuh Secara Keji, Iran: Tanggung Jawab Israel

Kesepakatan itu terjadi setelah AS setuju untuk mengakui kedaulatan Rabat atas wilayah yang disengketakan di Sahara Barat. Maroko menjadi negara keempat yang mengambil langkah tersebut dalam empat bulan, setelah Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan.Menyusul pengumuman tersebut, menantu dan penasihat senior Trump, Jared Kushner mengatakan bahwa perjanjian Israel Arab Saudi tidak bisa dihindari dan satu-satunya pertanyaan adalah "kapan itu?"."Israel dan Arab Saudi bersatu dan memiliki normalisasi penuh pada saat ini adalah keniscayaan, tetapi jangka waktunya, adalah sesuatu yang harus diselesaikan," kata Kushner kepada wartawan.

Kesepakatan Arab Saudi tentang normalisasi dipandang sebagai hadiah besar, mengingat status Riyadh yang lebih tinggi di wilayah tersebut.

Baca Juga: Siap Bantu Sekutunya, Iran Bersumpah Bakal Hancurkan Semua Serangan Israel ke Suriah, Peperangan Tak Bisa Lagi Dihindari

Sementara negara-negara tersebut telah mengambil langkah-langkah menuju hubungan yang lebih kuat dalam beberapa bulan terakhir.Banyak analis berspekulasi bahwa Arab Saudi sejatinya belum siap untuk langkah dramatis seperti itu, terutama ketika Raja Salman masih memimpin.Arab Saudi bersikeras bahwa normalisasi apa pun antara itu dan Israel hanya dapat terjadi bersamaan dengan kesepakatan perdamaian abadi antara Israel-Palestina. Sampai saat ini, Arab Saudi belum mengomentari pengumuman normalisasi hubungan antara Maroko dan Israel.Laporan yang dimuat Channel 13 belum diverifikasi secara independen oleh Times of Israel. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul "Media Israel Sebut Arab Saudi dan AS Mau Bujuk Indonesia untuk Normalisasikan Hubungan dengan Israel"

(*)