Find Us On Social Media :

Bisa Jadi Senjata Makan Tuan, Cara China Dapatkan Hati Negara ASEAN Disorot Sejumlah Pakar, Collin Koh: Faktor Ini Tidak Bisa Dikesampingkan

Bendera China

Dahulu, Beijing mengatakan mereka tidak setuju dengan dihapusnya pembatasan zona tersebut, tapi kini Beijing bersedia melanjutkan pembicaraan dengan Asean.

Rabu kemarin, Fu Cung, direktur departemen pengelolaan senjata di dalam kementerian luar negeri China, mengatakan Beijing sedang bersiap-siap menawarkan protokol ini.

"Ya, China siap menjadi yang pertama tandatangani Protokol untuk Pakta Zona Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara," jelas Fu dalam cuitannya membalas pertanyaan Hans Kristensen, direktur Proyek Informasi Nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika di Washington.

Di bawah protokol itu, penandatangan wajib tidak akan mengembangkan, memproduksi, atau memiliki senjata nuklir di zona pakta.

Baca Juga: Pertama Kali Setelah 40 Tahun, Kapsul Luar Angkasa China Berhasil Bawa Batu dari Bulan, Segini Beratnya

Menguji atau menggunakan senjata nuklir juga dilarang di manapun selama di dalam atau di luar zona pakta yang mencakup landas kontinen dan zona ekonomi eksklusif, sebuah perbatasan yang diperdebatkan dengan sengit oleh China dan beberapa anggota Asean.

Konflik Laut China Selatan memang semakin tegang dan mulai muncul kekhawatiran jika negara-negara di wilayah itu harus mengambil sikap.

Ini bukan pertama kalinya Beijing memberi sinyal akan tandatangani sebuah protokol, tapi komitmen ini terbilang aneh.

Pasalnya hubungan China terbilang sedang sangat buruk dengan AS saat ini, terutama di dalam konflik Laut China Selatan yang melibatkan negara-negara Asean.

Baca Juga: Jadi Harapan Baru untuk 'Naga Kecil Asia', China Mulai Was-was dengan Kapal Selam Baru Milik Taiwan, Disinyalir Jadi Senjata Pamungkas Teipei Untuk Tahan Gempuran Tiongkok