Find Us On Social Media :

Bak Kena Durian Runtuh, China dan Rusia Senyum Lebar Dibalik Tertekannya AS Hadapi Sanksi untuk Iran, Lengah Sedikit Bisa Hancur

(ilustrasi) China

Selain itu, Teheran sekarang memiliki dugaan perjanjian militer bersama dengan Moskow.

Meskipun jumlah pasti investasi diperdebatkan, Iran juga diduga setuju untuk memberikan pesawat pembom China dan Rusia, pesawat tempur, dan pesawat angkut akses tidak terbatas ke pangkalan udara Iran.

Selanjutnya, Teheran tampaknya akan melakukan pelatihan militer gabungan tahunan dengan angkatan bersenjata China dan Rusia.

Baca Juga: Anak Laki-lakinya Pamer Foto Mesra Bareng Lesti Kejora, Ayah Rizky Billar: Terserah Bagaimana Dia Itu Nanti

Terlepas dari apakah aspek militer dari kesepakatan ini benar, setiap kesepakatan selama 25 tahun antara Iran dan negara-negara penghancur sanksi seperti China dan Rusia memiliki implikasi yang mengerikan bagi kemampuan penegakan sanksi AS dan keamanan nasional Amerika pada umumnya.

Meskipun China adalah negara pertama yang mengirimkan bantuan dan persediaan medis ke Iran di tengah pandemi, Rusia dengan cepat mengikutinya dengan 50.000 peralatan diagnostik dan keinginan kuat untuk menentang sanksi AS.

Pada November 2020, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov secara terang-terangan menyatakan niat Moskow untuk terus melanggar sanksi AS terhadap Iran, dengan menyatakan bahwa "itu [sanksi] tidak akan memengaruhi kebijakan kami dengan cara apa pun."

Baca Juga: Adu Mulut, Anang Kritik Cara Ashanty Didik Anak, Sang Musisi: Pemakaiannya Diatur Bukan Setiap Hari

Rusia juga membantu mengawal kapal tanker minyak Iran ke Suriah dan melobi penandatangan Kesepakatan Iran lainnya untuk melanjutkan hubungan ekonomi dengan Iran.

Dalam beberapa tahun terakhir, China dan Rusia juga telah berusaha untuk meningkatkan upaya keamanan kerja sama dengan Iran, termasuk latihan angkatan laut bersama di Samudra Hindia dan Teluk Oman pada Desember 2019.