Find Us On Social Media :

Baru Menang Pilkada Solo, Heboh Nama Gibran Dikaitkan dengan Orderan Tas Bansos Proyek Eks Mensos Juliari Batubara, Sritex: Kami Tidak Tahu

Dituding Manfaatkan Jabatan Ayahnya untuk Maju Pilkada Solo, Gibran Rakabuming Buka Suara: Di Mana Dinasti Politiknya?

Nawawi menilai, semua kementerian/lembaga serta pemda seharusnya mematuhi surat edaran tersebut agar tidak terjadi penyimpangan anggaran penanganan pandemi Covid-19.

Selain itu, kata dia, pimpinan KPK juga sempat menemui Juliari dan jajarannya dalam rangka menjalankan tugas monitoring.

“Karena ketika kami mendapatkan banyak informasi bahwa ada banyak barangkali model-model kerja yang berpotensi terjadinya bentuk penyimpangan, kami datangi (Juliari dan jajarannya),” ucap dia.

Baca Juga: Ngaku Dapat Telpon dan Pesan Penting dari Jokowi Sebelum Nyoblos, Gibran Ogah Bongkar Mandat Sang Ayah Sebelum Momen Ini

“Kemudian kami berdiskusi di situ bagaimana pihak kementerian dapat menyikapi,” kata dia.

Dalam kasus tersebut, total terdapat lima orang tersangka.

Penetapan tersangka merupakan tindak lanjut dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK pada Sabtu (5/12/2020) dini hari.

Adapun Juliari bersama MJS dan AW selaku pejabat pembuat komitmen di Kemensos ditetapkan sebagai tersangka penerima suap.

Baca Juga: Usulkan Tri Rismaharini Gantikan Juliari Batubara Sebagai Menteri, Tokoh NU: Tangan Dingin Bu Risma Bisa Lebih Berkarya di Pemerintah Pusat!

Kemudian, tersangka AIM dan HS selaku pemberi suap.

Juliari diduga menerima uang suap sebesar Rp 17 miliar dari perusahaan rekanan yang menggarap proyek pengadaan dan penyaluran bansos Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Heboh Orderan Tas Bansos Proyek Juliari Batubara, Sritex : Tak Ada Komunikasi dengan Gibran (*)