Find Us On Social Media :

Vaksin Sinovac Buatan China yang Dipesan Indonesia Masuk Kategori Rendah, Negeri Panda Ini Justru Pesan Vaksin Buatan Inggris

Seorang ilmuwan menunjukkan vaksin eksperimental untuk virus corona Covid-19 yang diuji di Laboratorium Kontrol Kualitas di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing, 29 April 2020. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari 4 uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet.

Tetapi, Sinovac memiliki dampak terhadap imunitas tubuh yang masuk kategori low atau rendah.

Al Jazeera juga mengungkap tabel negara-negara mana saja yang telah memesan 10 jenis vaksin.

Hasilnya, hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac buatan China.

Indonesia tercatat memesan 40 juta vaksin Sinovac.

 Baca Juga: Bakal Bungkam China yang Terus-terusan Bikin Gara-gara, Taiwan Luncurkan Senjata Baru Anti Radar, Inilah Kehebatan dan Kekuatannya!

China sendiri justru memesan vaksin AstraZeneca buatan Inggris sebanyak 200 juta.

Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 masih menunggu terbitnya izin edar darurat vaksin atau emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Mengacu pada panduan Badan Kesehatan Dunia atau World Helath Organization (WHO), izin edar darurat akan diterbitkan 3 bulan setelah vaksin disuntikkan ke tubuh relawan dalam proses uji klinis.

"Untuk pemberian izin emergency use authorization tersebut, WHO menyatakan bahwa data pengamatan selama 3 bulan setelah penyuntikan dapat dipergunakan sebagai dasar pemberian izin penggunaan darurat," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 BPOM, Lucia Rizka Andalusia.

 Baca Juga: Bak Kena Durian Runtuh, China dan Rusia Senyum Lebar Dibalik Tertekannya AS Hadapi Sanksi untuk Iran, Lengah Sedikit Bisa Hancur

Lucia mengatakannya dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube FMB9ID_IKP, Jumat (18/12/2020), yang telah dimuat di Kompas.com, Jumat (18/12/2020).

Sejauh ini, Biofarma telah melakukan uji klinis terhadap vaksin Covid-19 asal China, Sinovac.