Find Us On Social Media :

Vaksin Sinovac Buatan China yang Dipesan Indonesia Masuk Kategori Rendah, Negeri Panda Ini Justru Pesan Vaksin Buatan Inggris

Seorang ilmuwan menunjukkan vaksin eksperimental untuk virus corona Covid-19 yang diuji di Laboratorium Kontrol Kualitas di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing, 29 April 2020. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari 4 uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet.

GridHot.ID - Virus Corona hingga kini memang masih belum usai di berbagai negara di dunia.

Lantaran semakin banyaknya pasien yang positif corona, banyak negara berlomba-lomba membuat vaksin Corona.

Tak hanya berlomba-lomba membuat, namun juga ada negara yang memesan vaksin Corona dari negara lain.

Sejauh ini, diketahui ada 20 negara di dunia yang telah memesan vaksin Corona.

 Baca Juga: Contek Perang 44 Hari Armenia-Azerbaijan, China Mulai Siapkan Strategi, Drone Bunuh Diri Disebut-sebut Jadi Kunci

Namun, hanya Indonesia yang memesan vaksin virus Corona buatan China, Sinovac.

Sementara, negara-negara lain kebanyakan memesan vaksin Pfizer dan Moderna.

Hal ini seperti diungkap dalam data Al Jazeera.Di samping itu, media yang berbasis di Doha, Qatar, ini juga mengungkap hasil riset terkait pengaruh 10 jenis vaksin terhadap imunitas tubuh.

Hasilnya, vaksin Sinovac pengaruhnya masuk kategori low (rendah).

Baca Juga: Ditembakan Tentara Komando Teater Timur, Ini Senjata Serbu Baru Milik China yang Bisa Picu Ketakutan Dunia, Berikut Spesifikasinya

Sementara beberapa merek vaksin lain masuk kategori moderat atau 94-95 persen, seperti vaksin Pfizer dan Moderna.

Pfizer dan Moderna diketahui adalah vaksin buatan Amerika Serikat.

Al Jazeera mengungkap fakta tersebut berdasarkan data riset yang dilakukan Reuters.

Berdasarkan data yang diungkap Al Jazeera, ada 20 negara (tidak termasuk Uni Eropa) yang telah memesan vaksin untuk mengatasi pandemi virus Corona atau pandemi Covid-19.

Baca Juga: Tubuh Dikencangkan Kayu, Tangan Dipukul dengan Palu, Omir Bekali Beri Kesaksian Penyiksaan China di Kamp Neraka

Ke-20 negara yang telah memesan vaksin tersebut adalah Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Italia, Denmark, Belanda, Prancis, Kanada, China, Brasil, Meksiko, Argentina, India, Spanyol, Australia, Indonesia, Uzbekistan, Mesir, Nepal, dan Israel.

Data Reuters menunjukkan bahwa ada 10 jenis vaksin virus Corona yang siap dan telah diproduksi sejumlah perusahaan farmasi dari sejumlah negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Jerman, dan China.

Ke-10 jenis Vaksin Virus Corona tersebut adalah sebagai berikut:

1. AstraZeneca ( Inggris )

2. Cansino Bilogics

 Baca Juga: Senang Lihat China Kesulitan, Taiwan Ternyata Sedang Mempersiapkan Armada Kapal Selam Canggih, Analis Ungkap Pendapatnya

3. Gamaleya Reserach Institute

4. Inovio-Cepi (Amerika Serikat)

5. Johnson & Johnson Barda Janssen

6. Moderna (Amerika Serikat)

7. Novavax (Amerika Serikat)

 Baca Juga: Amerika Serikat Makin Gerah dengan China, Minta Pentagon Susun Strategi untuk Ambil Langkah Tegas Atas Beijing, Bakal Fokus Hadapi Ulah Nakal Negeri Panda di Laut China Selatan

8. Pfizer-Biontech (Amerika Serikat-Jerman)

9. Sinopharm-Beijing Institute of Bilogical Products (China)

10. Sinovac (China)

Berdasarkan tabel di bawah ini, dipaparkan dampak ke-10 jenis vaksin tersebut terhadap imunitas tubuh relawan uji coba.

Sekadar contoh, vaksin Moderna berdampak 94,5 % terhadap imunitas tubuh.

 Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Gayanya Berikan Pukulan Sanksi Ekonomi ke Australia Soal Impor Batu Bara, Pemerintah China Justru Buat Rakyatnya Sendiri Menderita

Sementara Vaksin Pfizer berdampak 95 % terhadap imunitas tubuh.

Tetapi, Sinovac memiliki dampak terhadap imunitas tubuh yang masuk kategori low atau rendah.

Al Jazeera juga mengungkap tabel negara-negara mana saja yang telah memesan 10 jenis vaksin.

Hasilnya, hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac buatan China.

Indonesia tercatat memesan 40 juta vaksin Sinovac.

 Baca Juga: Bakal Bungkam China yang Terus-terusan Bikin Gara-gara, Taiwan Luncurkan Senjata Baru Anti Radar, Inilah Kehebatan dan Kekuatannya!

China sendiri justru memesan vaksin AstraZeneca buatan Inggris sebanyak 200 juta.

Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 masih menunggu terbitnya izin edar darurat vaksin atau emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Mengacu pada panduan Badan Kesehatan Dunia atau World Helath Organization (WHO), izin edar darurat akan diterbitkan 3 bulan setelah vaksin disuntikkan ke tubuh relawan dalam proses uji klinis.

"Untuk pemberian izin emergency use authorization tersebut, WHO menyatakan bahwa data pengamatan selama 3 bulan setelah penyuntikan dapat dipergunakan sebagai dasar pemberian izin penggunaan darurat," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 BPOM, Lucia Rizka Andalusia.

 Baca Juga: Bak Kena Durian Runtuh, China dan Rusia Senyum Lebar Dibalik Tertekannya AS Hadapi Sanksi untuk Iran, Lengah Sedikit Bisa Hancur

Lucia mengatakannya dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube FMB9ID_IKP, Jumat (18/12/2020), yang telah dimuat di Kompas.com, Jumat (18/12/2020).

Sejauh ini, Biofarma telah melakukan uji klinis terhadap vaksin Covid-19 asal China, Sinovac.

Proses uji klinis tersebut mulai digelar pada Agustus 2020.

Menurut Lucia, para relawan telah disuntik vaksin Sinovac sebanyak 2 kali hingga saat ini.

 Baca Juga: Bisa Jadi Senjata Makan Tuan, Cara China Dapatkan Hati Negara ASEAN Disorot Sejumlah Pakar, Collin Koh: Faktor Ini Tidak Bisa Dikesampingkan

Namun, ia tak mengungkap, kapan terakhir kali penyuntikan dilakukan.

Lucia hanya mengatakan, pasca disuntik, relawan akan dipantau dalam 3 periode, yakni setelah 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan.

Dalam 3 periode tersebut, para peneliti bakal mengumpulkan data-data, menganalisis, dan melaporkannya ke BPOM.

Sementara, BPOM bertugas melakukan evaluasi terkait khasiat dan keamanan vaksin.

 Baca Juga: Dalam Setahun Kasus Corona Makin Meledak di Banyak Negara Namun Tidak China, Negeri Panda pun Dicurigai Sembunyikan Informasi Soal Epidemi Covid-19, Auto Jadi Musuh Seluruh Dunia Jika Terbongkar

Jika vaksin terbukti efektif dan aman, maka izin edar darurat akan diterbitkan.

"Badan POM akan memberikan perizinan penggunaan darurat atau emergency authorization berdasarkan data interim 3 bulan yang akan segera dilaporkan oleh peneliti dan Biofarma," ujar Lucia.

Setelah BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin pun, rangkaian uji klinis vaksin tetap dilanjutkan dengan melakukan pemantauan terhadap para relawan.

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin untuk masyarakat secara gratis adalah yang terbaik.

"Jika nanti program vaksinasi akan dijalankan pada tahun 2021, pemerintah memastikan vaksin yang digunakan adalah vaksin yang terbaik bagi masyarakat Indonesia," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/12/2020).

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Hanya Indonesia yang Pesan Vaksin Covid-19 Buatan China, Tiongkok Sendiri Malah Pesan Buatan Inggris, 

(*)