Find Us On Social Media :

Disebut Lebih Menular Namun Mudah Dimatikan, Ini Varian Baru Virus Corona D614G, Sudah Masuk Indonesia?

Ilustrasi virus corona

Kemudian hamster itu ditempatkan di samping delapan hamster yang tidak terinfeksi. Udara bisa lewat di antara kandang, tetapi hamster tidak bisa menyentuh satu sama lain secara fisik.

Eksperimen menunjukkan bahwa varian D614G tersebut tampaknya mereplikasi sekitar 10 kali lebih cepat dan lebih menular.

"Kami melihat bahwa virus yang bermutasi (D614G) lebih mudah menular dibanding virus (asli). Ini mungkin menjelaskan kenapa virus corona yang bermutasi mendominasi manusia," kata Yoshihiro Kawaoka, penulis studi dan ahli virologi di Universitas Wisconsin-Madison, dilansir dari IFL Science, Jumat (13/11/2020).

Baca Juga: Viral Pasien Covid-19 Lakukan Hubungan Sesama Jenis dengan Perawat di Wisma Atlet Kemayoran, Wakil Panglima Kogasgabpad: Sedang Diperiksa

D416G Kemungkinan Lebih Menular

"Virus D614G mengalahkan dan melampaui strain asli sekitar 10 kali lipat dan mereplikasi dengan sangat cepat dalam sel epitel hidung, yang merupakan organ penting potensial untuk penularan dari orang ke orang," tambah Ralph Baric, profesor epidemiologi di UNC Chapel Hill Gillings School of Global Public Health dan profesor mikrobiologi dan imunologi di UNC School of Medicine.

Baric menduga, kemungkinan varian D614G lebih mudah menular karena perubahan yang terjadi pada protein spike.

Mutasi D614G ditemukan memiliki "tutup" di ujung salah satu paku (spike), yang memungkinkannya menjadi lebih efektif dalam mengikat sel.

Baca Juga: Sudah Dibeli Pemerintah Indonesia, Uji Coba Vaksin Sinovac di Brasil Diklaim 91,25 Persen Efektif Tangkal Corona

Namun, kekuatan pada mutasi D614G juga bisa menjadi titik lemahnya.

Para peneliti berpendapat, tutup di ujung salah satu spike juga berarti memudahkan vaksin dan antibodi untuk menonaktifkan virus.