Find Us On Social Media :

Kisal Mulia ARA, Kapal Kecil yang Jadi 'Mata Elang' untuk Evakuasi Korban Sriwijaya Air SJ 182, Mampu Deteksi Kondisi Bawah Laut Hingga 100 Meter, Komponen Canggih Ini Jadi Senjatanya

Kapal ARA, kapal riset yang kini ikut membantu pencarian korban Sriwijaya Air.

Sebuah tabung besar nampak berada di bagian belakang kapal.

Alat itu merupakan penyangga untuk menurunkan multi beam echo sounder (MBES/alat pemancar sonar) ke dalam laut. Alat lain, seperti global positioning system (GPS), dua channel single beam echo sounder, dan sensor pengukur PH, juga ada di kapal.

Baca Juga: Jangan Khawatir, Kemnaker Perpanjang Jadwal Pencairan Subsidi Gaji di Tahun 2021, yang Belum Kebagian Bersabar Sebentar

Berbagai peralatan itu dapat mendeteksi kondisi bawah laut hingga kedalaman 100 meter.

Dibuat pada 2019 atas kerja sama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Korea Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC), ARA memang menjadi kapal riset.

Kapal ini turut berkolaborasi dengan sejumlah universitas, seperti Institut Teknologi Bandung, untuk memetakan kontur dasar laut hingga biota laut.

Dendi sendiri biasanya hanya bekerja sebagai pengantar wisatawan dari Pantai Mutiara, Jakarta.

Baca Juga: Keblinger Cinta Polisi Palsu Bertubuh Atletis, Kembang Desa di Blitar Dijadikan ATM Berjalan, Sang Kekasih Ternyata Cuma Pengangguran

Tugas ini jadi misi mulia yang akan dia laksanakan dengan sepenuh hati.

”Saya bukan kapten tetap di kapal ini. Tapi, keluarga mendukung. Apalagi, bisa ikut dalam pencarian (pesawat),” kata Dendi yang siap membantu upaya pencarian sampai kapan pun.

Tak hanya ARA, beberapa kapal dari TNI juga diterjunkan untuk membantu pencarian.