Find Us On Social Media :

Lewati Jalur Rawan Insiden Penembakan, TNI-Polri Kawal Ketat Pemulangan Warga Korban Konflik Aparat vs KKB Papua ke Tembagapura, Sudah 10 Bulan Lamanya Mengungsi di Timika

Warga pegunungan sekitar areal Freeport saat mengungsi ke Polsek Tembagapura

Gridhot.ID - Ribuan warga dari tiga kampung di Distrik Tembagapura yang mengungsi di Timika dipulangkan ke kampung halaman

Diketahui sejak Maret 2020 lalu, mereka tinggal di Timika akibat kontak senjata Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dengan TNI-Polri.

Proses pemulangan pengungsi dari sejumlah kampung di Distrik Tembagapura tersebut akan dilakukan bertahap.

Baca Juga: Blokade Terminal Bus Freeport, Ratusan Warga Korban Konflik Aparat dengan KKB Minta Dipulangkan ke Kampung Halaman Setelah 10 Bulan Diungsikan ke Timika

Pada Rabu (20/1/2021) lalu, sebanyak 137 jiwa warga Kampung Banti 1, Banti 2 dan Opitawak dipulangkan ke kampung halaman mereka. 

Rombongan pengungsi yang terdiri atas orang tua, remaja dan anak-anak itu dipulangkan ke Tembagapura menggunakan lima armada bus PT Freeport Indonesia dari Markas Polres Mimika Jalan Agimuga, Mile 32, Distrik Kuala Kencana, Timika.

Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob mengatakan para pengungsi yang dipulangkan sudah mengikuti pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Mimika pada Selasa (19/1/2021).

"Untuk kloter pertama hari ini, sebanyak 137 orang warga Banti dan Opitawak yang sudah kami pulangkan ke Tembagapura. Freeport menyediakan enam armada bus, lima bus untuk mengangkut warga dan satu bus untuk membawa bahan kebutuhan pokok," jelas John dikutip dari Antara.

Konvoi bus yang mengangkut warga pulang ke Tembagapura dikawal ketat oleh aparat bersenjata lengkap mengingat di sepanjang rute Timika-Tembagapura rawan terjadi insiden penembakan oleh orang tak dikenal.

"Tim kami dari Pemda Mimika juga ikut mendampingi masyarakat yang kembali ke kampung mereka. Juga ada Kapolsek Tembagapura, Danramil Tembagapura serta Kepala Distrik Tembagapura," kata Wabup Mimika.

Baca Juga: 2 Tower Palapa Ring Timur Ludes Dibakar KKB Papua, Bupati Puncak: Kami Berjuang Bertahun-tahun Agar Fasilitas Telekomunikasi Bisa Hadir di Ilaga

Sejumlah prajurit TNI dan Polri bersiaga di kampung Banti, Opitawak dan Tagabra untuk menjaga keamanan warga yang memutuskan kembali ke kampung halaman mereka.

"Untuk pengamanan, sudah siap. Sudah ada pasukan TNI dan Polri di sana untuk membantu pengamanan warga yang kembali ke kampungnya," kata Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf. Yoga Cahya Prasetya di Timika, Kamis (21/1/2021) dikutip dari Antara.

Setelah hengkangnya KKB dari wilayah Banti dan sekitarnya pada 2020, aparat membangun empat pos TNI/Polri di wilayah Banti 1, Banti 2, Tagabra dan Opitawak.

Tiga dari empat pos itu kini ditempati pasukan TNI dari Yonif 756/WMS yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Daerah Rawan dan pasukan Brimob BKO dari Polda Kepulauan Riau.

Dandim Mimika memastikan situasi keamanan di kawasan Banti dan sekitarnya saat ini relatif cukup aman.

"Intinya dari keamanan sudah ada pos di sana. Sampai sekarang ini situasi di sana cukup aman," katanya menjelaskan.

Baca Juga: Berhasil Luluhkan Hati KKB Papua Tanpa Tembakan, Inilah Sosok Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, Eks Danjen Kopassus yang Kini Jabat Pangdam XVIII/Kasuari

Sebelumnya, ratusan warga tersebut sempat memblokade pintu masuk terminal bus milik PT Freeport Indonesia, Kamis (14/1/2021).

Mereka menuntut dipulangkan ke kampung halamannya di Distrik Tembagapura setelah 10 bulan mengungsi di Timika.

"Sampai sekarang belum ada kepastian dari pemerintah, TNI-Polri, maupun pihak PT Freeport Indonesia, kapan kami dipulangkan," kata Martina dikutip dari Kompas.com.

"Saya tidak tuntut ini, tuntut itu. Saya tidak bongkar fasilitas yang ada di perusahaan. Saya jujur di atas tanah saya, negeri saya, saya mau pulang kampung," kata Martina.

(*)