Gridhot.ID - Perbatasan Sulawesi Utara dengan Filipina pada Kamis (21/1/2021) diguncang gempa.
Gempa tersebut bermagnitudo 7,1 SR.
Bencana ini pun membuat warga panik dan beberapa fasilitas umum terganggu.
Bahkan peserta dan tamu undangan pelaksanaan Rapat pleno terbuka penetapan paslon Wali kota dan Wakil Wali kota Bitung terpilih ikut berhamburan ke luar Hotel.
Termasuk pasangan calon terpilih Ir Maurits Mantiri MM dan Hengky Honandar SE.
Jelang, kata-kata sambutan Deslie Sumampouw Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) kota Bitung, gempa itu datang.
Rapat yang berlangsung di lantai 8 Hotel Feve Bitung, seketika gaduh.
Peserta dan tamu undangan rapat pleno langsung berdiri dari tempat duduk.
Ir Maurits Mantiri MM dan Hengky Honandar SE, Wali kota dan Wakil Wali kota Bitung terpilih hasil Pilkada serentak 2021 ikut panik.
“Aduh tanah goyang, kuat skali dapa rasa,” ujar peseta dan tamu undangan rapat.
Dua kali gempa terasa di lantai 8 hotel berbintang pertama di Kota Bitung itu.
Kemudian para tamu undangan langsung di arahkan untuk turun ke bawah melalui tangga darurat.
“Jangan panik, silakan lewat tangga darutat,” ujar petugas hotel.
Saat berita ini diwartakan, sebagian besar peserta dan tamu undangan sudah berada di luar gedung hotel.
Sementara komisioner KPU Bitung, beberapa petugas keamanan, komisiober Bawaslu sudah turun ke halaman parkir hotel
Pemandu acara pun langsung menskors jalannya rapat pleno.
Sementara itu Kepala Desa Dapalan, Kabupaten Talaud, Musa Tundu mengatakan warga berhamburan keluar rumah saat terjadi getaran gempa tersebut.
"Terasa kuat, orang sakit di Puskes keluar dari ruangan," katanya.
Getaran gempa terasa kuat oleh warga di Talaud.
Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Pariwisata Talaud
Katanya getaran gempa yang cukup kencang membuat warga lari menyelamatkan diri.
"Goncangannya kuat. Warga langsung keluar rumah karena panik," ujar Fanmi Unsong, warga Melonguane.
Kata Kepala Dinas Pariwisata Talaud ini, warga langsung keluar rumah karena ketakutan. "Soalnya getarannya begitu kuat," ujar Fanmi.
Saat ini, warga masih waspada. Mereka masih menunggu jangan-jangan ada gempa susulan
"Kami terus pantau, syukur peringatan BMKG tak ada potensi tsunami," katanya.
Listrik Dilaporkan Padam
Sementara itu Pasca-gempa 7,1 magnitudo, aliran Listrik di pusat kota Melonguanne padam
'Saat gempa mulai mengguncang tak lama berserang listrik langsung padam, dan kegelapan menyelimuti saat masyarakat berlarian keluar rumah', ucap Hesti pangaro warga Melonguane.
Sebelumnya Gempa bumi berkekuatan 7,1 Magnitudo mengguncang Kota Melonguane, kabupaten kepulauan Talaud, Sulawesi utara.
Baca Juga: Sah! Sudah Diteken Jokowi, Kemenhan Bakal Rekrut Masyarakat untuk Bantu TNI
Gempa terjadi pada Kamis (21/1/2021) pukul 19.23 WIB. Pusat gempa ada di 134 km timur laut dari Melonguane, Sulawesi Utara dengan kedalaman 154 km.
Titik koordinat gempa berada di 4,98 Lintang Utara dan 127,38 Bujur Timur.
Dari peta yang ditampilkan, pusat gempa ada dekat Filipina.
Belum ada informasi lebih lanjut terkait dampak gempa tersebut.
Getaran gempa terasa juga terasa hingga Tahuna, ibu kota Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Gempa membuat warga di sana panik.
"Goncangannya kuat. Warga panik. Banyak yang segera keluar dari rumah," ujar Axon Bintang, warga Kelurahan Tapuang, Kecamatan Tahuna Timur.(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Viral Gempa 7,1 M di Sulut, Warga Panik, Listrik Mati, Rapat KPUD Dihentikan, Pesertanya Berhamburan"