Find Us On Social Media :

Sebelumnya Sempat Dibebastugaskan Usai Cecar Mike Pompeo di Sesi Wawancara, Reporter Asal Indonesia Ini Kembali Diberi Mandat VOA Bertugas di Gedung Putih: Berita Gembira...

Gedung Putih

Gridhot.ID - Menjadi seorang jurnalis memang membutuhkan pasion yang besar.

Pasalnya, mereka harus siap ditugaskan untuk meliput peristiwa di mana dan kapan pun berlangsung.

Terlebih jika ditugaskan untuk turun meliput peristiwa di tempat penting.

Baca Juga: Berkemaja Putih di Depan Kaca, Begini Penampilan Gisella Anastasia dalam Foto Terbarunya

Seperti yang baru-baru ini dialami oleh jurnalis asal Indonesia untuk bertugas di Gedung Putih.

Reporter asal Indonesia, Patsy Widakuswara, yang bekerja untuk Voice of America (VOA), telah kembali ditempatkan di Gedung Putih.

Sebelumnya, Patsy Widakuswara dibebastugaskan dari penempatannya di Gedung Putih beberapa jam setelah mencecar pertanyaan kepada mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Baca Juga: Tetangga Dengar Teriakan 'Ya Allah', Pria di Grobogan Ini Dibunuh Pasangan Sesama Jenisnya, Polisi: Jual Diri, Tidak Gratis

Pengembalian Widakuswara ke posnya di Gedung Putih dilakukan sehari setelah Presiden AS Joe Biden meminta pengunduran diri CEO Badan Media Global AS (USAGM), Michael Pack.

“Berita gembira. Saya kembali meliput Gedung Putih untuk @voanews,” tulis Widakuswara di akun Twitter-nya, Jumat (22/1/2021).

Dilansir dari The Hill, badan mengalami kekacauan selama empat tahun di bawah mantan Presiden AS Donald Trump.

Setidaknya 20 karyawan VOA mengajukan perlindungan terhadap saksi setelah melawan perubahan di badan tersebut.

Awal bulan ini, beberapa wartawan memprotes siaran langsung pidato Pompeo di kantor pusat VOA.

Baca Juga: Tabuh Genderang Perang, Tiongkok Sahkan UU yang Izinkan Penjaga Pantai Tembaki Kapal Asing, Bisa Bikin Ketegangan di Laut China Selatan

Wartawan tidak diizinkan untuk bertanya dalam acara tersebut dan banyak yang menganggap siaran tersebut sebagai bentuk propaganda.

Dalam pidatonya, Pompeo sempat mengkritik VOA karena kurang memberitakan hal yang positif dari pemerintahan Trump.

"Bukan berita palsu bagi Anda untuk menyiarkan bahwa ini adalah negara terbesar yang pernah dikenal dunia," kata Pompeo dalam siaran tersebut.

Baca Juga: Lagi, Benda Mirip Rudal Ditemukan di Nelayan, Ada Tulisan 'China' dalam Barang yang Ditemukan di Lautan Indonesia

Setelah acara tersebut, Widakuswara berusaha bertanya kepada Pompeo saat dia keluar dari kanotr pusat VOA.

Saat itu, dia bertanya apakah Pompeo menyesal mengatakan akan ada pemerintahan Trump kedua setelah kemenangan Biden terlihat jelas.

Beberapa jam setelah itu, Widakuswara dibebastugaskan dari penempatannya di Gedung Putih.

Pengembalian Widakuswara ke posnya di Gedung Putih tak terlepas dari pergantian kepempimpinan di USAGM dan VOA yang telah dilakukan oleh Biden.

Diberitakan sebelumnya, Pack mengundurkan diri sebagai CEO USAGM hanya beberapa jam setelah Biden dilantik sebagai Presiden AS sebagaimana dilansir dari Associated Press.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Sosok Dayana Demik Gadis Asal Kazakhstan yang Viral Lantaran Colab dengan Youtuber Fiki Naki, Saking Moncernya Sampai Diundang Kedubes

Setelah itu, USAGM mengumumkan bahwa Direktur VOA Robert Reilly beserta wakilnya, Elizabeth Robbins, telah dicopot dari jabatannya.

Selain itu, USAGM juga mengumumkan bahwa Kepala Kantor Penyiaran Kuba, Jeffrey Shapiro, telah mengundurkan diri.

Para pejabat yang dipecat pemerintahan Biden tersebut adalah para pejabat yang terkait dengan mantan Presiden AS Donald Trump, sebagaimana dilansir Associated Press.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Sosok Dayana Demik Gadis Asal Kazakhstan yang Viral Lantaran Colab dengan Youtuber Fiki Naki, Saking Moncernya Sampai Diundang Kedubes

Langkah tersebut diambil untuk mengatasi kekhawatiran bahwa USAGM diubah menjadi saluran propaganda pro-Trump.

Segera setelah itu, Gedung Putih Biden mengumumkan bahwa seorang jurnalis senior VOA, Kelu Chao, akan memimpin USAGM untuk sementara.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "VOA tugaskan kembali reporter asal Indonesia ke Gedung Putih"