Find Us On Social Media :

Seolah Tak Cukup Pejabatnya Bungkam Tenaga Medis, Penduduk Wuhan Kini Mengaku Dipaksa Tutup Mulut oleh Pemerintah Tiongkok: Otoritas China Sangat Gugup

Warga Wuhan mengantri didepan klinik usai dikabarkan tentang wabah virus corona

Tim ahli virus WHO akhirnya diizinkan masuk ke Wuhan dua pekan lalu.

Penyelidikan mereka yang sangat diawasi terhadap asal-usul virus akan dimulai pada hari Kamis, di bawah keamanan yang ketat, setelah karantina 14 hari.

Anggota keluarga lain, seorang pensiunan yang mengatakan putrinya yang sudah dewasa meninggal karena virus Januari lalu, mengatakan pekan lalu dia dipanggil oleh pihak berwenang dan diperingatkan untuk tidak "berbicara dengan media atau dimanfaatkan oleh orang lain".

 Baca Juga: Sempat Adu Otot Hingga Memicu Ketegangan untuk Rebutkan Perbatasan, Pasukan Tentara China dan India Babak Belur

Pihak berwenang mendatangi rumahnya pada hari Selasa "dan mengatakan hal lama yang sama dan memberi saya 5.000 yuan ($ 775) sebagai pembayaran belasungkawa", tambah anomin itu.

Pemerintah Partai Komunis menahan segala sesuatu yang mencerminkan pemerintahannya secara buruk, dan hari-hari awal wabah tetap menjadi salah satu topik paling sensitif di China saat ini.

Beberapa kerabat Wuhan telah mencoba mengajukan tuntutan hukum untuk meminta kompensasi dan hukuman bagi para pejabat, tetapi mengatakan pengadilan telah menolaknya.

Pemerintah Wuhan berulang kali gagal menjawab pertanyaan AFP terkait keluarga dan tuntutan mereka.

 Baca Juga: Suka Cari Gara-gara, AS Dipimpin USS Theodore Roosevelt dan Didampingi 3 Kapal Induk Nyelonong Tanpa Permisi ke Laut China Selatan, Sebut Tak Kondusif untuk Damai

Zhang meminta para ahli WHO untuk 'berani' bertemu dengan kerabat terdekat, mengatakan para penyelidik kemungkinan akan disesatkan atau dihalangi oleh otoritas China.

Dia mengatakan pengetahuan keluarga yang diperoleh dengan susah payah tentang bagaimana virus itu dimainkan dapat membantu penyelidikan, meskipun dia mengakui pertemuan seperti itu sangat tidak mungkin. (*)