Find Us On Social Media :

Gara-gara Fenomena Saham Gamestop, Salah Satu Investor Paling Konglomerat di Amerika Serikat Sampai Tutup Akun Karena Nyawanya Terancam, Ada Apa?

Toko Fisik GameStop

Detail kepemilikan Cohen di saham GameStop tidak terungkap, jadi tidak jelas apakah dia termasuk salah satu investor yang memiliki posisi short sell tersebut.

Namun, yang jelas, Cohen's Point72 dan Citadel LLC memang memberikan suntikan modal kepada Melvin Capital, perusahaan investasi lain yang memegang posisi short sell besar di GameStop.

 Baca Juga: Dikenal Hidup Bergelimang Harta, Muzdalifah Ternyata Pernah Dikejar Penagih Utang Hingga Datangi Rumah Seorang Jenderal: Dia Bicaranya Manis!

Cohen, yang sebelumnya menggunakan Twitter untuk terlibat dengan penggemar tim bisbol New York Mets setelah dia membeli saham mayoritas tim itu tahun lalu, termasuk di antara pengelola dana yang menerima ancaman saat saga GameStop dibuka.

Pada hari Kamis, Cohen berdebat sengit dengan blogger Dave Portnoy, pendiri blog olahraga dan budaya pop Barstool Sports. Cohen, dengan kekayaan sekitar US$ 14 miliar, mencuit "Hei Dave, Apa yang kamu rasakan padaku. Aku hanya mencoba mencari nafkah seperti kamu."

Point72 kehilangan antara 10% dan 15% nilainya sejak awal tahun hingga pertengahan minggu lalu, kata orang-orang yang akrab dengan angka tersebut.

Dilaporkan sebelumnya dari Kompas.com, Harga saham perusahaan ritel yang menjual video game serta game console asal Amerika Serikat GameStop (GME) sempat menjadi sorotan lantaran harganya yang melambung pesat.

 Baca Juga: Fakta Baru di Balik Video Panas Gisel dan Nobu Bakal Terungkap, Penyidik Akan Olah TKP di Hotel Medan, Kekasih Wijin: Nggak Apa-apa, Kita Hormatin Aja

Puncaknya, pada Rabu (27/1/2021) lalu, harga saham GME menyentuh level tertinggi di kisaran 347,51 dollar AS per saham.

Sepanjang pekan ini, saham Gamestop melejit hingga lebih dari 400 persen. Sementara bila dilihat sejak awal pekan ini, harga saham perusahaam game tersebut meroket hingga 685 persen.

Dilansir dari CNBC, saham perusahaan tersebut hanya bernilai 6 dollar AS pada empat bulan yang lalu.

(*)