Find Us On Social Media :

Inggris dan Jepang Berlomba Pasarkan Mobil Terbang, Negeri Sakura Sasar Indonesia Jadi Konsumen Utama di Tahun 2023, Berikut Kecanggihan Teknologi yang Ditawarkan!

Uji coba SkyDrive SD-03 (KOMPAS.com/Ruly)

 
Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
 
Gridhot.ID - Kemajuan teknologi di dunia ini memang sangat pesat.
 
Negara-negara maju telah mengembangkan banyak inovasi teknologi untuk mempermudah kehidupan manusia modern.
 
Salah satu inovasi terbaru dan terhitung sangat canggih adalah mobil terbang.
 
Baca Juga: Difitnah Mantan Asisten, Dewi Perssik Marah Besar dan Ungkit Hal Ini: Manusia Tidak Bersyukur, Dikasih Hati Minta Jantung!
 
Bukan lagi sekadar prototype, mobil yang bakal melintas di jalur darat dan udara ini akan segera dipasarkan pada tahun ini juga.
 
Beberapa negara seperti Jepang, India, dan Swiss telah memperkenalkan produk mobil terbang mereka dan siap dipasarkan ke Eropa dan Amerika Serikat.
 
Menyambut datangnya mobil terbang ini, Coventry, Inggris baru saja mengungkapkan bahwa mereka akan segera mendirikan bandara pertama di dunia untuk parkir dan landasan mobil terbang juga drone pengiriman barang.
 
Baca Juga: Hadapi Keberingasan Coast Guard China di Wilayah Natuna, Bakamla Dapat Dukungan Senjata Baru, Laksdya TNI Aan Kurnia: Bersyukurlah...

Dilansir dari Sky News, bandara mobil terbang ini rencananya akan ada di wilayah perkotaan West Midlands, Inggris.

Dengan dukungan pemerintah untuk program yang akan membantu mengatasi kemacetan jalan dan polusi, bandara bernama Air-One itu dijadwalkan selesai pada November tahun ini.

Menurut bocoran dari sumber yang sama, bandara ini didesain secara pop-up sehingga akan dapat muncul dengan menampilkan mobil terbang dan drone di atasnya.

Seperti yang dilaporkan oleh Sky News, rencana itu bakal segera diwujudkan karena pihak pengembang telah menerima hibah pemerintah sebesar £ 1.2m (sekitar Rp 20.416.680.840), yang telah diimbangi juga pendanaannya oleh Hyundai.

Jika November 2021 telah resmi dibuka, maka peresmiannya akan menjadi bagian juga dari perayaan yang menandai bahwa Coventry sebagai Kota Kebudayaan Inggris.

Baca Juga: Diperintah Bupati untuk Diam Bak Patung, Wabup Nagan Raya Berbulan-bulan Tak Masuk Kantor, Chalidin Oesman: Saya Disuruh Nonton, Jadi Saya Melaksanakan Tugas Itu

Nah, mobil terbang yang mulai dipasarkan tahun ini ternyata tidak hanya untuk keperluan pribadi namun nantinya akan tersedia juga untuk jasa layanan mobil terbang taxi.

Sebelumnya Skydrive, sebuah produk kendaraan asal Jepang tengah memersiapkan untuk menjual mobil terbangnya untuk memenuhi jalanan di berbagai daerah di Indonesia.

Skydrive atau mobil terbang ini dikabarkan telah selesai diuji coba sejak tahun 2018 lalu.

Baca Juga: Terjebak Utang dari China, 8 Negara Ini Diprediksi Bakal Bangkrut Sebentar Lagi, Tetangga Indonesia Jadi Salah Satunya

Perusahaan asal negeri Sakura itu pun tengah mengincar pasar Indonesia untuk mengatasi kemacetan.

"Mobil ini bagus sekali untuk Indonesia yang terdiri banyak kepulauan sehingga transportasi dapat berjalan dengan lancar nantinya," kata Chief Technology Officer (CTO) Nobuo Kishi kepada Tribunnews.com beberapa waktu lalu.

Inilah beberapa fakta dari Skydrive.

1. Spesifikasi Mesin dan Baterai

Mobil yang diberi nama "Skydrive" ini punya spesifikasi seperti 8 motor dan propeler dengan ukuran sekitar 4.000 mm x 4.000 mm dengan baterai yang masih dirahasiakan.

2. Terbang 5-10 menit

Meski mengandalkan baterai untuk berjalan, persis seperti sumber emergi di drone, namun saat ini mobil terbang baru bisa dikendarai selama 5 sampai 10 menitan dengan kecepatan mencapai antara 40 hingga 50 km per jam.

Jadi, kalo tujuan kamu sekita 5-10 km, pakai mobil terbang bisa cukup 5 menitan aja udah sampai di lokasi tujuan.

Baca Juga: Punya Suami Demen Poligami, Rohimah Akhirnya Menyerah Setelah 22 Tahun Menikah dengan Kiwil: Cinta Sudah Nggak Ada, Terlalu Sakit

3. Harga skydrive

Meski berbeda dengan mobil-mobil yang berjalan di darat, kendaraan ini tidaklah sulit dijangkau oleh kantong orang Indonesia.

Setidaknya mobil terbang ini dibandrol dengan harga yang hampir sama dengan Lamborghini keluaran Ferrari yang telah banyak dibeli oleh orang Indonesia.

Saat ini, menurutnya mobil tersebut seharga sekitar 40 juta yen per satu unit.

Baca Juga: Diusung Partai Demokrat dan PDIP, Bupati Terpilih Kabupaten Sabu Raijua NTT Ternyata Warga Negara Amerika, Bawaslu: Kami Sudah Peringatkan Sebelum Penetapan

"Namun akan semakin murah di masa depan," kata Nobuo Kishi.

4. Dijual 2023 Bisa Boncengan

Tapi Nobuo Kishi mengungkapkan bahwa masih perlu waktu setidaknya sampai tahun 2023, mobil terbang ini akan siap bersaing di pasaran.

"Tahun 2023 sudah pasti lebih sempurna dan bisa digunakan untuk dua penumpang," tambahnya.

Berapa lama kendaraan ini bisa dibuatkan setelah datang pesanan? "Setengah tahun juga selesai, mudah pembuatannya tak begitu sulit," ungkap Nobuo Kishi lagi.

Baca Juga: Mantap Gugat Cerai Niko Al Hakim, Rachel Vennya Akui Rumah Tangganya Tak Sempurna, Singgung Soal Kesalahan: Ada Aib yang Kalau Orang Tahu Kaget

5. Keselamatan Skydriver Gimana?

"Kita masuk dalam kategori aviasi udara, jadi sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan transportasi udara dan saat ini belum ada ketentuan baku dari pemerintah Jepang, masih berupa draft semua," ujarnya.

Meskipun demikian sertifikat keamanan telah diperoleh dari biro aviasi Jepang, dan akan memperoleh pula dari regulator Amerika serta Eropa dalam waktu dekat mendatang.

Melansir dari Tribunnews.com, target pasar untuk Indonesia karena kondisi wilayah di Indonesia sangat cocok dengan produk kendaraan seperti ini.

Baca Juga: Cimoy Montok Dipuji Lebih Cantik Darinya, Lesti Kejora Langsung Lakukan Permak Wajah, Tirusin Rahang Hingga Buatnya Meringis Kesakitan

"Bisa dipakai transportasi antar pulau di Indonesia sehingga nyaman komunikasi dan transportasi banyak orang di sana nantinya. Apalagi mulai tahun 2023 mobil terbang ini sudah menggunakan dua orang penumpang," kata dia.

6. Pakai Helm

Meski namanya mobil, namun pengemdara dan penumoang lain jarus memakai helm untuk keselamatan selama di udara rendah.

7. Butuh Baterai Tahan Lama

Yang menjadi masalah adalah baterai yang memang hanya bisa dipakai selama sekitar 5 sampai 10 menit saja.

"Namun di tahun 2030 sudah pasti akan ada baterai yang lebih baik lagi kini sedang dikembangkan di Jepang, buatan Jepang. Maka SkyDrive akan jauh lebih sempurna lagi nantinya," ujarnya lagi. (*)