Find Us On Social Media :

Donald Trump Wariskan Program Vaksin yang Buruk Bagi Bangsanya, Joe Biden Tegas Perintahkan Rakyat Amerika Serikat untuk Terus Pakai Masker Sampai 2022

Joe Biden

Gridhot.ID - Amerika Serikat kini harus sedikit merana.

Semua ini akibat warisan yang diturunkan setelah pemerintahan Donald Trump.

Dikutip Gridhot sebelumnya dari Kompas.com, Amerika Serikat sudah memulai penyuntikan vaksin sejak 14 Desember 2020 lalu.

Diketahui mereka menggunakan Pfizer-BioNTech sebagai vaksin Covid-19 yang mereka percaya.

Baca Juga: Kecewa Pada Aurel Hermansyah yang Tidak Mengabari Soal Rencana Pernikahannya dengan Atta Halilintar, Krisdayanti: Harusnya Kan...

Namun program vaksinasi tersebut sepertinya mengalami kendala.

Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis (11/2/2021) mengatakan bahwa program vaksinasi virus corona yang diwariskan pemerintahan Donald Trump ternyata lebih buruk dari dugaannya.

Dikutip Gridhot dari Kontan, Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis (12/2/2021) akhirnya menekankan pentingnya mengenakan masker kepada warga Amerika hingga setidaknya 2022 untuk menyelamatkan nyawa.

Melansir New York Post, Biden mengatakan kepada wartawan selama kunjungan ke kompleks National Institutes of Health bahwa dia tidak akan melepas maskernya meskipun dia berdiri lebih dari 10 kaki dari Dr. Anthony Fauci dan Direktur NIH Dr. Francis Collins.

Baca Juga: Hendak Diperkosa Seorang Pria, Perempuan Ini Tawarkan Uang Rp 1 Juta, Begini Akhirnya

"Anda tahu bahwa memakai masker ini sampai tahun depan di sini dapat menyelamatkan nyawa - sejumlah besar nyawa," kata Biden.

Biden memperingatkan bahwa negara itu masih "di bawah kekuasaan pandemi" dengan varian baru yang sangat menular sudah mulai menyebar.

“Januari 2021 adalah bulan paling mematikan yang pernah kita alami. Kita kehilangan lebih dari 100.000 - 100.000 warga negara kita. Kita berada di jalur yang tepat untuk melewati 500.000 orang Amerika yang meninggal bulan depan ini," katanya.

Biden menambahkan, “Strain baru yang muncul menciptakan tantangan besar, dan penggunaan masker masih merupakan hal termudah yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan nyawa. Tapi kita butuh semua orang untuk melakukannya."

Baca Juga: Bukan Gimmick Semata, Omongan Merry yang Gajinya Tak Naik-naik Selama Kerja di Bawah Keringat Raffi Ahmad Nyata Adanya: Aku Beneran!

“Saya tahu itu menyebalkan, tapi itu tanggung jawab patriotik. Kita sedang berperang dengan virus ini. Itu adalah tanggung jawab patriotik - tidak hanya jika Anda peduli dengan keluarga Anda, jika Anda peduli dengan sesama orang Amerika," jelas Biden seperti yang dilansir New York Post.

Saat ini, Amerika sudah melakukan lebih dari 26 juta suntikan diberikan dalam tiga minggu pertama masa jabatan Biden.

“Baru sore ini, kami menandatangani kontrak akhir untuk 100 juta lebih vaksin Moderna dan 100 juta lebih vaksin Pfizer. Dan kami juga dapat meningkatkan tanggal pengiriman dengan tambahan 200 juta vaksin hingga akhir Juli - lebih cepat dari yang kami harapkan," kata presiden, Kamis.

Dia bilang, ini menandakan, Amerika sekarang berada di jalur yang tepat untuk memiliki cukup pasokan vaksin untuk 300 juta orang Amerika pada akhir Juli.

Baca Juga: Niatnya Pengen Cari Keadilan, Guru Honorer di Sulsel Ini Justru Ini Kena Pecat Usai Unggah Daftar Gajinya ke Medsos, Per Bulan Ilmunya Cuma Dihargai Rp 175 Ribu

Biden juga mengatakan pemerintah sejauh ini telah menggelontorkan dana senilai US$ 3 miliar kepada 37 negara bagian dan wilayah untuk mendukung pusat vaksinasi yang ada dan membuka lebih banyak pusat vaksinasi.

“Poin kemajuan lainnya adalah kami mengerahkan lebih banyak vaksinasi. Kami sekarang mengizinkan pensiunan dokter dan perawat untuk kembali dan memberikan suntikan," kata presiden.

"Tujuan akhir adalah mengalahkan Covid-19," kata presiden.

(*)