Find Us On Social Media :

Niat Baiknya Cari Asal-usul Virus Corona Terhalang, Tim WHO Sebut China Tak Sudi Berbagi Data Mentah Para Pasien Covid-19 Tahap Awal, Ada Apa?

Detik-detik warga Wuhan China tumbang karena virus Corona

Gridhot.ID - Tim WHO memang sudah dikirim untuk mencari asal-usul wabah covid-19 yang sebenarnya.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) melaporkan adanya sebuah tim yang terdiri dari 10 ilmuwan internasional yang akan melakukan perjalanan ke kota Wuhan, China untuk menyelidiki asal-usul Covid-19 pada Januari 2021.

Namun tim dari WHO tersebut sepertinya terus mendapatkan halangan.

Dikutip Gridhot dari Kontan, China menolak memberikan data mentah kasus awal COVID-19 kepada tim WHO yang tengah menyelidiki asal-usul pandemi.

Baca Juga: Berwajah Sendu, BCL Ungkap Kado Terakhir yang Diberikan Mendiang Suaminya, Ibunda Noah: Biasanya Ashraf Beliin Gue Berlian, Tas, tapi Dia Ngasih...

Salah satu anggota tim penyelidik WHO menyebut sikap itu mempersulit upaya memahami bagaimana wabah tersebut dimulai.

Tim telah meminta data mentah pasien pada 174 kasus yang telah diidentifikasi China dari fase awal wabah di kota Wuhan, Desember 2019.

Namun, mereka hanya menerima ringkasan, kata Dominic Dwyer, seorang warga Australia sekaligus ahli penyakit menular yang merupakan anggota tim.

Data mentah seperti itu biasanya akan dianonimkan, tetapi berisi rincian pertanyaan apa yang diajukan kepada pasien, tanggapan mereka, serta tanggapan mereka. Semua itu akan dianalisis oleh tim.

Baca Juga: Papan 'Pelanggar PPKM' Terkalung di Lehernya, 3 Pengendara Moge yang Lolos Penjagaan di Bogor Diangkut Pakai Truk, Bima Arya: Apapun Alasannya, Aturan Tetap Berlaku

"Itu praktik standar penyelidikan wabah," kata dia kepada Reuters melalui video call dari Sydney.

Akses data mentah tersebut sangat penting karena hanya setengah dari 174 kasus awal yang terpapar di pasar Huanan. Pasar Huanan adalah pusat grosir makanan laut di Wuhan yang sekarang ditutup.

"Itu sebabnya kami bersikeras meminta data mentah," kata Dwyer.

"Mengapa itu tidak terjadi, saya tidak bisa berkomentar. Entah itu politik atau waktu atau sulit. Apakah ada alasan lain mengapa datanya tidak tersedia, saya tidak tahu. Orang hanya akan berspekulasi," sambung dia.

Baca Juga: Jadi Aktor Terkenal dengan Honor Fantastis, Arya Saloka Blak-blakan Soal Gajinya dari Sinetron Ikatan Cinta, Suami Putri Anne Ngaku Tak Doyan Belanja

Sementara otoritas China memberikan banyak bahan, dia mengatakan masalah akses ke data pasien mentah akan disebutkan dalam laporan akhir tim.

"Orang-orang WHO pasti merasa bahwa mereka telah menerima lebih banyak data daripada yang pernah mereka terima pada tahun sebelumnya. Jadi itu sendiri sudah merupakan kemajuan."

Ringkasan temuan tim dapat dirilis paling cepat minggu depan, kata WHO pada hari Jumat.

Penyelidikan Tim WHO telah diganggu oleh penundaan, kekhawatiran atas akses, dan pertengkaran antara Beijing dan Washington.

Baca Juga: Ngaku Hatinya Nyesek Tak Karuan Kala Anak dan Keluarganya Turut Dibully Habis-habisan, Kartika Putri Beranikan Speak Up, Richard Lee Justru Tulis Ini di Media Sosial

AS menuduh China menyembunyikan sejauh mana wabah awal dan mengkritik ketentuan kunjungan, di mana para ahli China melakukan penelitian tahap pertama.

Tim, yang tiba di China pada Januari dan menghabiskan empat minggu mencari asal-usul wabah, terbatas pada kunjungan yang diselenggarakan oleh tuan rumah. Mereka dicegah dari kontak dengan anggota masyarakat karena pembatasan kesehatan. Bahkan dua minggu pertama dihabiskan di karantina hotel.

Penolakan China untuk menyerahkan data mentah kasus awal COVID-19 telah dilaporkan sebelumnya oleh Wall Street Journal dan New York Times pada hari Jumat.

WHO tidak membalas permintaan dari Reuters untuk memberikan komentar. Kementerian luar negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar, tetapi Beijing sebelumnya membela transparansi dalam menangani wabah dan kerjasamanya dengan misi WHO.

Baca Juga: Pundi-pundi Kekayaan Suaminya Tembus Rp 1 Miliar, Intip Mewahnya Rumah Tata Janeeta dan Brotoseno yang Terungkap di Acara 4 Bulan Kehamilannya, Dihiasi Piala Berjejer dan Lampu Kristal

Di lain sisi, Peter Daszak, seorang ahli zoologi dan anggota lain dari misi WHO, mentweet pada hari Sabtu. Ia memiliki pengalaman berbeda sebagai pemimpin kelompok kerja hewan dan lingkungan misi.

"Saya menemukan kepercayaan dan keterbukaan dengan rekan-rekan saya di China. Kami mendapatkan akses ke seluruh data baru yang penting," katanya dalam menanggapi artikel New York Times.

Daszak tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Beijing berusaha menepis anggapan bahwa virus corona berasal dari China, merujuk pada makanan beku impor sebagai saluran.

Baca Juga: Siap Persunting Aurel Hermansyah Minggu Depan, Celetukan Atta Halilintar Ini Malah Bikin Ashanty Terkekeh: Insya Allah Dia Bisa Jadi Istri yang Baik

Pada hari Selasa, Peter Ben Embarek, yang memimpin delegasi WHO, mengatakan pada konferensi pers bahwa penularan virus melalui makanan beku adalah suatu kemungkinan. Namun demikian, dia juga menyebut perdagangan produk beku hewan liar yang dibudidayakan merupakan jalur potensial penularan yang memerlukan studi lebih lanjut.

(*)