Find Us On Social Media :

Kejar Target, Nadiem Makarim Ngebet Sekolah Tatap Muka Bisa Dimulai Juli 2021, Vaksinasi Tenaga Pendidik Dikebut Habis-habisan

(lustrasi) SMP Negeri 02 Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, nekat membuka sekolah untuk pembelajaran langsung atau tatap muka

Gridhot.ID - Program vaksinasi covid-19 kini sedang dikejar habis-habisan.

Sebelumnya dikutip Gridhot dari Kompas.com, Presiden Jokowi telah menjadi orang pertama yang disuntik vaksin covid-19 Sinovac dan sebagai tanda pula mulainya program vaksinasi masal di tahun 2021 ini.

Salah satu yang sedang pemerintah kebut habis-habisan adalah pembelajaran tatap muka di semester depan nantinya.

Guna memastikan pembelajaran yang optimal di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah juga memasukkan pendidik dan tenaga kependidikan dalam daftar prioritas penerima vaksin di tahap kedua.

Baca Juga: Mendarat Mulus Pertama Kalinya di Bandara Internasional Yogyakarta, Intip Pesawat Antonov AN124-100, Pesawat Kargo Buatan Rusia yang Mampu Angkut Muatan 150 Ton

Dikutip Gridhot dari Kontan, ditargetkan pemberian vaksin Covid-19 kepada pendidik dan tenaga kependidikan sebanyak 5,5 juta dapat rampung pada akhir Juni 2021.

Berkaca pada hal tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menuturkan, maka di bulan Juli 2021 mendatang sekolah tatap muka dapat dilaksanakan di seluruh Indonesia.

"Itu artinya di bulan Juli sekolah tatap muka walaupun terbatas tapi masih tatap muka itu bisa dilaksanakan di seluruh Indonesia. Jadi ini adalah fokus kami untuk mendorong sekolah melakukan tatap muka walaupun dengan protokol kesehatan, secepat mungkin dan didorong dengan vaksinasi," jelas Nadiem dalam raker bersama Komisi X DPR RI pada Rabu (10/3).

lebih lanjut Nadiem memaparkan dari total 5,5 juta pendidik dan tenaga kependidikan, misalnya dari pendidik ialah guru, dosen dan lainnya. Kemudian tenaga pendidikan adalah operator sekolah, cleaning service, pegawai TU dan lainnya.

Baca Juga: Disebut Malu Hubungannya Kini Jadi Konsumsi Publik, Gelagat Kaesang Saat Klarifikasi Dibongkar Pakar: Justru Membahayakan

Adapun vaksinasi diberikan bagi pendidik dan tenaga kependidikan dari seluruh jenjang satuan pendidikan negeri dan swasta baik formal maupun nonformal termasuk pendidikan keagamaan.

Susunan prioritas vaksinasi dilakukan berdasarkan tingkat kesulitan pembelajaran jarak jauh dimana dibagi tiga tahapan. Tahap pertama pendidik dan tenaga kependidikan PAUD, SD, SLB dan sederajat. Tahap kedua, pendidik dan tenaga kependidikan SMP, SMA, SMK dan sederajat.