Find Us On Social Media :

Penduduknya Kini Ketakutan, Pulau di Indonesia Disebut-sebut Berpotensi Jadi Lokasi Peluncuran Roket Milik Elon Musk, Begini Tindakan Presiden Jokowi

SpaceX sedang mengembangkan teknologi yang suatu hari nanti memungkinkan manusia mendarat di Mars.

Menurutnya, orang terkaya di dunia Elon Musk dengan perusahaannya SpaceX tidak akan dibiarkan untuk membangun situs peluncur roket di pulau Biak.

Hal ini pun dianggap bertentangan dengan kalkulasi pemerintah Indonesia dengan milyader AS tersebut.

Desember lalu, Indonesia mengundang Elon Musk untuk menggunakan sebagian Pulau Biak sebagai lokasi peluncuran roket.

Namun, masyarakat Papua di pulau tersebut percaya bahwa proyek tersebut akan merusak ekosistem, meningkatkan deforestasi, dan mengancam mata pencaharian masyarakat.

Baca Juga: Dua Orang Terkaya di Dunia Berantem, Elon Musk Blak-blakan Tuduh Amazon Halangi Internet Satelit Starlink SpaceX, Begini Kronologinya

"Peluncur roket akan menyebabkan kita kehilangan tempat berburu hewan liar, mempengaruhi gaya hidup kita yang melekat pada alam," kata Manfun Sroyer, Kepala Suku Papua di Pulau Biak.

"Berapa pun uang yang ditawarkan, kami tetap menolak untuk setuju," katanya.

Pernah menjadi koloni Belanda, pada tahun 1963, Biak dimasukkan ke Indonesia.

Pesisir timur pulau itu menghadap Samudera Pasifik dan terletak hanya satu garis lintang di bawah garis khatulistiwa.

Menurut para ahli, roket yang diluncurkan dari Biak akan menghemat banyak bahan bakar untuk memasuki orbit Bumi.

Baca Juga: Whatsapp Buat Kebijakan Baru yang Dianggap Kontroversial, Elon Musk Langsung Koar-koar Sarankan untuk Beralih ke Aplikasi Ini: Dasar Lemah!